Usulan Pemerintah Provinsi agar perekrutan
CPNS 2018, memprioritaskan putra dan putri asli Papua, mendapat tanggapan
positif dari Badan Kepegawaian Negara (BKN) RI.
Kepala BKN Pusat, Bima Haria Wibisana, menilai tuntutan itu
sah-sah saja asalkan dilakukan sesuai mekanisme yang diatur dalam
perundang-undangan. Dirinya pun berharap agar semua pihak tak mempermasalahkan
prosesnya, sebab tujuan perekrutan CPNS adalah mencari yang terbaik untuk
selanjutnya bertugas melayani masyarakatnya.
“Kalau soal sistemnya kan nanti bisa kita dekatkan. Mungkin
kalau nanti disepakati bukan dengan cara online, melainkan offline, mungkin
akan diperketat dengan pengawasannya. Kemudian untuk mendukung sistem offline
itu, kita bisa membawa alatnya langsung ke daerah tersebut. Tujuannya supaya
proses perekrutan meski offline tapi dilakukan secara maksimal,” terang dia di
Jayapura, kemarin.
Dikatakan, saat ini BKN terus berupaya mencarikan solusi
permasalahan pengelolaan SDM di Papua dan Papua Barat, sehingga pihaknya
berencana mengerahkan sejumlah staf untuk membantu mengatasi persoalan itu.
Hal demikian agar, hasil dari proses penerimaan CPNS di
Papua mendapatkan ASN yang bertanggungjawab pada tugasnya.
Oleh karenanya, dia berjanji untuk siap menfasilitasi
terkait penerimaan CPNS di Provinsi Papua tahun ini. Sebab dirinya sangat paham
dengan kesulitan dan kondisi yang terjadi. Dimana ada sejumlah daerah di Papua,
sampai saat ini masih sulit mendapatkan fasilitas atau akses komunikasi.
“Yang pasti kita dorong penerimaan CPNS kali ini berjalan
secara efisien serta memudahkan bagi masyarakat yang mengikuti seleksi itu.”
“Termasuk jika nanti ada daerah yang belum punya tempat tes CPNS, kita akan datang langsung ke daerah tersebut
untuk membantu memfasilitasi agar masyarakat atau CPNS ini mengikuti tes dengan
baik,” ujar dia.