Tes Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2018,
baik yang diselenggarakan pemerintah provinsi, kabupaten dan kota, dipastikan
pelaksanaannya secara offline.
Kepastian ini setelah Presiden Joko Widodo menyetujui usulan
Pemerintah Provinsi Papua, usai tatap muka Gubernur dan 29 bupati/walikota, di
Istana Bogor, pekan kemarin.
“Presiden menerima usulan kita (pelaksanaan CPNS secara
offline di Papua). Tentu apa yang usulan yang diterima ini merupakan sebuah
dukungan yang luar biasa dari Presiden kepada orang Papua,” terang Gubernur
Papua Lukas Enembe, usai bertemu Presiden, pekan kemarin.
Enembe mengatakan, sebenarnya pelaksanaan CPNS secara offline
di Papua sudah pernah disampaikan Presiden kepada Menteri Pemberdayaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) sewaktu dijabat Asman Abnur.
Sayangnya Menpan RB yang baru kemungkinan besar tidak
mendapat informasi tersebut, sehingga tidak mendorong pelaksanaan secara
offline di Papua.
“Beliau (Presiden) pernah perintah menteri Menpan RB yang
lama (agar pelaksanaan CPNS 2018 di Papua dilakukan secara offline).”
“Hanya begitu Menpan RB dijabat oleh orang baru, tidak konek
(tak tahu informasi itu), sehingga Presiden secara langsung sudah diperintahkan
menteri baru untuk dorong secara offline,” bebernya.
Sebelumnya, Seluruh kepala daerah
di Papua, baik Gubernur dan para bupati/walikota telah bersepakat menolak
perekrutan IPDN dan CPNS online 2018 serta mendorong pengangkatan Honorer
Kategori dua (K2).
Kesepakatan ini akan disampaikan Gubernur Papua Lukas Enembe bersama bupati
dan walikota ke Jakarta kepada Presiden Jokowi. Dengan harapan, aspirasi itu
bisa segera dijawab oleh kepala negara.
“Makanya saya minta setiap kepala daerah dan BKD untuk
segera mempersiapkan dokumen-dokumen yang dibutuhkan. Sehingga apa yang menjadi
keinginan pemerintah dan masyarakat Papua bisa segera dijawab oleh Presiden,”
ujar Lukas.