Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan
Anak dan Keluarga Berencana (P3AKB) Provinsi Papua, pada 2019 mendatang, bakal
memprakarsai menyusun peta sebaran HIV/AIDS bersama instansi terkait, di seluruh
bumi cenderawasih.
Kepala Dinas P3AKB Papua Anike Rawar mengatakan penyusunan
peta dinilai sangat penting, agar upaya penanganan dapat dilakukan secara lebih
maksimal.
“Sebab dari peta itu bisa kita tahu daerah mana saja yang
memiliki tingkat penyebaran HIV atau AIDS tertinggi. Apakah perempuan atau
laki-laki. Lalu bagaimana dengan anak-anak yang terinveksi?”
“Harus ada data-datanya semua supaya kita bisa maksimal
dalam menanganan mereka,” terang Anike di Jayapura, disela-sela Bimbingan
Teknis (Bimtek) Pengarusutamaan Gender/Perencanaan dan Pengangaran yang
Responsif Gender dalam Pencegahan dan Pengendalian TB Paru serta HIV/AIDS 2018,
Senin (15/10).
Menurut ia, dalam waktu dekat pihaknya akan menyurati
pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait, agar upaya sinergi, integrasi maupun sharing data yang
bakal dilakukan pada 2019 mendatang, bisa tepat sasaran.
“Sebab memang kita mendapat dukungan dari Kementerian
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia. Paling tidak kita
akan mulai aksi ini tahun depan dengan perencanaan selama lima tahun kedepan.”
“Intinya, peta ini harapannya bisa memuat data HIV/AIDS
lebih khusus, sebaran bagi kaum perempuan dan anak yang terinveksi. Sebab
disitulah yang menjadi tupoksi utama kami,” ucap dia.
Dia berharap program ini bisa mendapat dukungan seluruh
instansi di lingkungan pemerintah provinsi, sebab virus mematikan tersebut
sudah hampir-hampir membuat orang Papua “punah”.