Asosiasi Bupati Pegunungan
Tengah Papua, dalam rapat kerja perdana menyepakati pembelian dua unit pesawat
pada 2019 mendatang, guna memfasilitasi perekrutan maupun pengkaderan pilot
anak asli.
Pembelian dua jenis pesawat (Caravan dan PAC),
juga bertujuan menyediakan sarana transportasi udara yang memadai guna melayani
masyarakat di daerah-daerah terpencil pedalaman Papua.
“Sekaligus untuk menunjang pendapatan asli
daerah (PAD) bagi masing-masing anggota asosiasi,” terang Bupati Lanny Jaya
Befa Yigibalom, selaku Ketua Asosiasi Bupati Pegunugan Tengah Papua, dalam
keterangannya, di Jayapura Jumat (19/10).
Menurut Befa, dua pesawat tersebut disepakati
dibeli pada Januari 2019 dengan kontribusi perkabupaten Rp6 s/d Rp10 miliar. Sementara
jumlah total anggaran yang dibutuhkan sekitar Rp60 miliar.
“Yang pasti pesawat itu tujuan pertama agar orang
asli Papua (OAP) bisa terbang di seluruh belantara tanah Papua. Supaya juga anak-anak
pegunungan yang sudah sekolah pilot bisa diakomodir untuk terbang,” harapnya.
Selain membeli pesawat, lanjut ia, Asosiasi Bupati
Pegunugan Tengah Papua juga bersepakat mendorong pembukaan sekolah unggulan
berbasis internasional (SMP/SMA) di Wamena, Jayawijaya. Seluruh kabupaten
pegunungan juga bakal diberi kuota yang sama, terkait penempatan siswa dan
siswi.
“Nanti kami juga akan siapkan tenaga pekerja supaya
pendidikan di sekolah unggulan itu menjadi lebih berkualitas”.
Tak sampai disitu, asosiasi bupati pada 2019
mendatang ikut mendorong ground breaking pembangunan Universitas Pegunungan
Tengah Papua. “Sebab kita ingin ada sebuah universitas di wilayah pegunungan
Papua. Bisa berkedudukan di Yahukimo atau Jayawijaya”.
“Kenapa juga ada alternatif di Yahukimo, sebab
lokasinya luas, ada kehidupan dan serba murah meriah. Intinya kita ingin membiasakan diri agar
asosiasi ini kedepan melakukan sesuatu di luar APBD untuk kesejahteraan
masyarakat di gunung,” ucapnya
Senada disampaikan Bupati Yahukimo Abock
Busup, yang menilai pentingnya pembelian pesawat dan pembangunan sekolah
unggulan SMP/SMA serta perguruan tinggi. Apalagi asosiasi tersebut sebelumnya
sudah vakum selama empat tahun.
“Sebab program pembelian pesawat dan
pembangunan sekolah unggulan maupun univertsitas ini sangat positif. Spalagi
ada lima pilot di Yahukimo yang pengangguran. Padahal mereka dibiayai dari dana
APBD untuk sekolahnya. Makanya beli pesawat ini merupakan solusi bagi pilot”.
“Kemudian juga untuk pendidikan, kita sebelumnya
sudah kirimkan mahasiswa ke luar Papua tapi tidak maksimal. Makanya, lebih baik
ada sekolah yang baik di kawasan pegunungan tengah. Sehingga bisa belajar
disitu,” kata dia.
Bupati terpilih Kabupaten Jayawijaya, Jhon R.
Banua juga berpandangan sama. Ia menyebut kebijakan membeli pesawat sangat
penting untuk mendukung arus transportasi barang dan jasa di wilayah
pegunungan.
“Kita tahu bahwa di daerah seperti Yahukimo,
Pegunungan Bintang, Puncak maupun Puncak Jaya sangat membutuhkan penerbangan.
Maka itu, pesawat ini kita yakini akan bantu teman-teman kita sekaligus
memberikan peluag kerja bagi mereka dibidang terkait.”
“Termasuk untuk sekolah unggulan dari provinsi
kemarin sudah ada pemebasan lahan. Sehingga 2019 kami optimis sudah bisa dimulai
pembangunannya. Maka itu, kita siap mendukung apa yang diputuskan asosiasi,”
tuntasnya.