Pemerintah Provinsi Papua
mengakui cukup kewalahan menghadapi nilai jual tanah yang cukup tinggi di bumi
cenderawasih. Tak sampai disitu, adanya saling klaim sebagai pemilik tanah yang
sah, ikut menghambat proses pembangunan di satu lokasi.
“Bahkan sebenarnya masih banyak broker (makelar,red)
tanah yang turut menginjeksi kelompok masyarakat tertentu, sehingga pada
akhirnya turut merong-rong pemerintah daerah, khusus dalam masalah pertanahan”.
“Makanya, memang instansi pertanahan harus
melakukan pendataan terhadap pemilik ulayat maupun pertanahan di Papua,” kata
dia di Jayapura, baru-baru ini.
Tak sampai disitu, terkait pembangunan
Jembatan Holtekamp pun sempat mengalami kendala, dimana ada pihak lain yang
mengklaim sebagai pemilik sah dan kini menuntut ganti rugi.
“Padahal sebelumnya pemprov telah menyerahkan
uang ganti rugi kepada kepada pihak yang menyatakan sebagai pemilik sah. Namun
saat ini ada gugatan lain dan memang sedang berproses di pengadilan”.
“Tapi kita sudah sampaikan siapa nanti yang
menang pengadilan adalah pemilik sah. Sehingga jangan lagi ada upaya lain yang
nantinya berpotensi menghambat pembangunan jembatan. Dan untungnya kedua belah
pihak yang mengklaim sebagai pemilik sah sepakat memberikan kesempatan kepada
pemerintah melalui pihak ketiga untuk meneruskan pembangunan,” terangnya.
Hery berharap masalah pertanahan tak sampai
menghambat proses pembangunan di Bumi Cenderawasih, yang saat ini tengah
gencar-gencarnya membangun infrastruktur hingga ke wilayah perkampungan, lebih
khusus sarana dan prasarana Pekan Olahraga Nasional (PON) XX 2020.
Dirinya juga mengimbau kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait supaya memberi perhatian serius terhadap masalah
itu.
Sebelumnya, Gubernur Papua Lukas Enembe
mengimbau Kepala Daerah di kabupaten dan kota agar dapat mengendalikan harga
tanah guna menumbuhkan investasi dan industri besar di Provinsi Papua.
Sebab dengan harga tanah yang murah bakal,
mengundang para investor untuk berinvestasi di Papua serta turut membangun
provinsi ini menuju ke arah yang lebih baik.