Kepala Dinas Kesehatan
Provinsi Papua Alysius Giay memastikan kondisi bumi cenderawasih, sangat aman
bagi pelayanan tenaga medis.
Oleh karena itu, para tenaga medis yang hendak
diturunkan ke pelosok-pelosok, agar tak perlu khawatir dengan pemberitaan
ancaman atau gangguan keamanan dari kelompok tertentu.
“Sepanjang sejarah dan setahu saya sampai saat
ini tak ada sesuatu ancaman kepada petugas kesehatan”.
“Sebaliknya, kami mendengar bahwa kisah tim
Satuan Tugas Kaki Telanjang (Satgas Kijang) saat selesai masa tugas dan
perpisahan, masyarakat setempat menangis. Sebab sepanjang hidup mereka baru
merasakan seperti apa itu pelayanan kesehatan,” terang dia.
Aloysius mengaku baru-baru ini melepas tenaga
kesehatan tim Flying Health Care (FHC) ke Kabupaten Yahukimo. Sebanyak 20
tenaga kesehatan yang diturunkan itu, meliputi 11 dokter, perawat, bidan,
kesehatan lingkungan, gizi, analis kesehatan
dan entomolog kesehatan.
Pengiriman tersebut, sebagai upaya dari Dinas
Kesehatan Papua yang dipimpinnya bersama Kementerian Kesehatan untuk menjangkau
pelayanan kesehatan ke wilayah terpencil di seluruh Papua.
“Sebab selain program layanan FHC, kami
sebelumnya sudah buat program layanan Satuan Tugas Kaki Telanjang dan Tim
Nusantara Sehat”.
“Namun program layanan FHC ini untuk wilayah
yang hanya bisa dijangkau dengan pesawat Kementerian Kesehatan melalui Dirjen
P2P. Artinya pelayanan kesehatan bergerak ini merupakan keberpihakan Dinkes dan
Kemenkes,” katanya.
Diketahui, Flying FHC merupakan pelayanan
kesehatan bergerak yang dibentuk oleh Kementerian Kesehatan RI untuk memperkuat
pelayanan kesehatan di wilayah terpencil seperti Papua.
Tim FHC Yahukimo akan berangkat dalam dua
gelombang yakni gelombang pertama 5-20 Nevember 2018 dan gelombang kedua pada
18 November-4 Desember 2018. FHC akan fokus pada pelayanan kesehatan masyarakat
di Yahukimo dengan perhatian khusus pada penyakit malaria, TBC, masalah gizi
dan cakupan imunisasi.