Pemerintah Provinsi Papua menerima
kunjungan Diplomat Sekolah Staf dan Pimpinan Kementerian Luar Negeri (Sesparlu), di Jayapura, Rabu, kemarin.
Tim Sesparlu diterima oleh Asisten Bidang Perekonomian dan
Kesejahteraan Rakyat Sekda Papua Noak Kapisa di Kantor Gubernur Dok II
Jayapura.
Dalam pertemuan itu, Asisten Noak Kapisa menjelaskan kondisi
perbatasan Papua. Dimana antara Provinsi Papua dan Papua Nugini saat ini sedang
dalam penjajakan kerja sama di bidang budaya dan ekonomi.
“Kita merasa perlu menyampaikan soal kondisi Papua di segala
bidang kepada Sesparlu. Tentunya yang terutama soal perbatasan. Karena nanti
para diplomat ini akan mewakili Papua di luar negeri sebagai. Sehingga
diharapkan mereka bisa memberikan penjelasan yang sebenar-benarnya soal kondisi
Papua di luar negeri,” terang Naoak.
Direktur Sesparlu June Kuncoro Hadiningrat selaku ketua tim
rombongan mengaku bangga melihat wajah perbatasan Papua - Papua Nugini yang sudah
dibangun dengan sangat baik. Sehingga hal tersebut membuat citra positif Papua
terhadap negara tetangga.
“Memang seluruh wilayah perbatasan Indonesia menjadi
perhatian dari pihak pemerintah. Tapi kebetulan kami hari ini ke wilayah timur
karena ada kepentingan dan prioritas Kemenlu. Yakni merangkul teman-teman dari
negara sahabat di Pasifik”.
“Sebab Sesparlu ini kan pendidikan berjenjang diplomat
tertinggi yang pada prinsipnya sebagai pelaku diplomasi perlu mengetahui
perkembangan terakhir di Papua. Paling tidak tahu secara umum. Sehingga para
diplomat bisa menjalanankan tugas-tugas bilateral di PBB dan organisasi
internasional lainnya. Yang pasti ini kesempatan baik sekaligus memberikan diplomat
kesempatan untuk melihat langsung apa yang terjadi di Papua,” terangnya.
Dia tambahkan, salah satu tugas diplomat adalah menjaga
kedaulatan NKRI dan sudah menjadi hal yang sewajarnya mengetahui situasi sebenarnya
di perbatasan. Sebab hal itu sejalan dengan prinsip-prinsip tugas Sesparlu,
bahwa jika ingin mengetahui atau mendiskusikan sesuatu hal, harus mengerti kondisi
lapangan.
“Sebab ini merupakan dari program yang bisa memperkuat
kapasitas kami sebagai diplomat senior," ujarnya.