Sejumlah bupati terlihat tak
hadir dalam penyerahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) 2019, oleh
Wakil Gubernur Papua Klemen Tinal, di Sasana Karya Kantor Gubernur Dok II Jayapura,
pekan lalu.
Hal itu pun disayangkan Wagub Klemen Tinal
yang langsung menyampaikan kritik saat menyampaikan arahan ditengah-tengah
penyerahan DIPA tersebut.
Ia mengaku kecewa dengan sikap para bupati
tersebut, sebab penyerahan DIPA merupakan kegiatan yang amat sangat penting
untuk diikuti. Disamping upaya koordinasi terkait pelaksanaan kegiatan di 2019
mendatang.
“Acara pembagian DIPA ini semestinya dihadiri
semua bupati. Namun mudah-mudahan yang bersangkutan tak datang karena kesibukan
yang melayani rakyat . Sebab kalau demikian bagaimana yang bersangkutan mau
bertanggung jawab kepada rakyat bila tak datang hadir di tempat ini,” keluhnya.
Dari pantauan ada ada sejumlah kursi kosong
yang mesti diisi oleh 29 bupati/walikota. Kendati demikian, ketidakhadiran itu
menurut Wagub Klemen akan penilaian tersendiri baginya dan rakyat.
“Karena sebenarnya kami di provinsi jarang
bertemu dengan bupati di Jayapura. Makanya pentingnya kegiatan ini supaya ada
pertemuan untuk mengkoordinasikan kegiatan pembangunan di wilayahnya. Termasuk
hal-hal penting lain,” tegasnya.
Sebelumnya, Provinsi Papua menerima DIPA 2019
senilai Rp61,99 triliun dengan rincian alokasi belanja kementerian
negara/lembaga sebesar Rp 15,11 triliun dan alokasi transfer ke daerah dan dana
desa sebesar Rp 46,88 triliun.
DIPA Papua 2019 sebelumnya, diterima Wagub
Klemen dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, Selasa (11/12), di Istana
Merdeka, Jakarta.
Dalam penyerahan DIPA, Presiden berpesan agar
anggaran digunakan dengan baik dan diperuntukan untuk pembangunan. Tidak
digunakan untuk kegiatan dinas, tetapi digunakan untuk kegiatan inti yang
mempunyai output berkualitas.