Sekretaris Daerah (Sekda) Papua Hery
Dosinaen menyoroti sejumlah gedung yang dibangun dengan nuansa modern di Kota
Jayapura dan sekitarnya. Menurut ia, mestinya sejumlah bangunan itu bernuansa
Papua, guna menunjukan ciri khas provinsi tertimur di Indonesia ini.
“Contohnya bangunan gedung negara yang berciri khas budaya
dan adat orang Papua. Saya harap semua bangunan yang didirikan pun di Papua ini
demikian halnya. Sehingga kita benar-benar menghormati adat dan budaya diatas
negeri ini,” terang ia dalam satu kesempatan, kemarin.
Senada disampaikan Staf Ahli Gubernur Papua Bidang Pemerintahan
dan Politik, Simeon Itlay. Menurutnya, Pemerintah Kabupaten dan Kota diimbau
menerbitkan aturan yang mewajibkan seluruh bangunan (perumahan, gedung
perkantoran serta pertokoan), agar berdesain budaya Papua atau menurut
karakteristik wilayahnya.
“Sebab sebagian orang
datang ke Jayapura berbicara kepada saya, bahwa ketika mengunjungi daerah ini
seperti tak berasa ada di Papua. Coba kita ke darah Bali dan Yogyakarta. Baru
tiba di bandara sudah berasa kental sekali kebudayaan setempat.”
“Maka itu, saya harap semua grand desain atau model bangunan
itu di Papua itu berdasarkan identitas kebudayaan setempat. Ini saya harap jadi
persoalan serius supaya, kabupaten dan kota bisa segera terbitkan Perda untuk
mendukung kebijakan ini,” ucap dia.
Simeon katakan dirinya yang lahir di Lembah Baliem Kabupaten
Jayawijaya, masih sempat merasakan kebudayaan masyarakat pegunungan pada
beberapa tahun terakhir. Hanya saja, keaslian bangunan di Kabupaten Jayawijaya
saat ini, mulai dihiasai dengan bangunan-bangunan modern.
Seperti pembangunan bandara di Jayawijaya oleh pemerintah
pusat yang baru-baru ini tak lagi mencerminkan budaya asli masyarakat Lembah
Baliem.
“Makanya, saya hari ini tak sungkan memuji Gubernur Papua
Lukas Enembe yang baru saja mendorong pembangunan gdung negara dengan
bernuansakan ciri khas orang Papua,” tuntasnya.