Pemerintah Provinsi mendorong Bupati di bumi cenderawasih untuk membuat Peraturan Daerah (Perda) tentang pengembangan dan pelestarian budaya asli Papua.
Hal itu disampaikan Staf Ahli Gubernur Papua Simeon Itlay di Jayapura, Kamis (8/8) petang.
Tak sampai disitu, ia juga minta bupati dan walikota untuk mendirikan pusat pengembangan kebudayaan di lima wilayah adat serta musuem yang dapat menceritakan sejarah seluruh suku di wilayahnya masing-masing.
Hal demikian bertujuan agar kebudayaan Papua dapat terus dipertahankan dalam kehidupan sehari-hari diatas tanah ini.
“Sebab dengan perkembangan perubahan globalisasi, informasi dan pergeseran nilai dasar kebudayaan asli Papua, maka saya rasa perlu ada Perda yang memproteksi pelestarian budaya asli bumi cenderawasih”.
“Makanya, saya imbau bupati dan walikota agar bisa menjembatani hal ini. Sebab ada kekhawatiran kami di era modernisasi digital saat ini, sekitar 20 tahun kedepan maka nilai dasar orang Papua akan punah dan mati. Maka untuk memelihara budaya Papua perlu ada pelestarian dan pengembangan,” tegas ia.
Dia tambahkan, saat ini para generasi muda Papua lebih condong dan tertarik dengan budaya barat. Contohnya mulai dari gaya berpakaian, kesukaan terhadap musik serta olahraga. Hal demikian, mengakibatkan budaya Papua seperti noken dan musik tradisioinal mulai terkikis.
Oleh sebab itu, dia berharap pemerintah kabupaten dan kota agar mendorong sebuah kebijakan yang kemudian mengajak masyarakatnya cinta terhadap budaya sendiri serta berupaya mempertahankan identitas itu didalam bingkai NKRI.
“Makanya, semua konsep pembangunan yang dicanangkan pemerintah di daerah harus pula berakar pada kebudayaan Papua. Sehingga budaya Papua tidak bakal tersingkir dari negerinya sendiri,” pungkasnya.