Ketua DPP Partai Golkar Agung Laksono menegaskan, capres dan cawapres Golkar yang resmi adalah Wiranto dan Sholahuddin Wahid. Sedangkan Jusuf Kalla dan Marwah Daud yang maju menjadi cawapres tidak mewakili aspirasi Golkar.
Agung juga menegaskan, keberadaan Kalla dan Marwah sama sekali bukan merupakan taktik atau strategi Golkar - karena keduanya maju dalam kapasitas pribadi. "Secara kelembagaan, Golkar tidak memiliki hubungan dengan kedua cawapres itu. Seluruh kekuatan, pikiran, dan tenaga Golkar akan difokuskan untuk memenangkan Wiranto, capres hasil konvensi," katanya di Jakarta, kemarin.
Agung juga mengemukakan, tidak ada perpecahan di tubuh Golkar dalam rangka memenangkan Wiranto dalam pilpres mendatang ini. Bahkan, katanya, trikarya Kosgoro, MKGR, dan Soksi siap menyosialisasikan dan melakukan penggalangan untuk duet Wiranto-Sholahuddin.
Sementara itu, dua pasangan capres dan cawapres, masing-masing Megawati Soekarnoputri-Hasyim Muzadi dan Hamzah Haz-Agum Gumelar, secara terpisah Rabu kemarin didaftarkan di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jakarta.
Berkas pencalonan Megawati-Hasyim diserahkan oleh Sekjen DPP PDIP Soetjipto atas nama DPP PDIP langsung kepada Ketua KPU Nazaruddin Sjamsuddin. Sementara berkas pencalonan Hamzah-Agum diserahkan Sekjen PPP Alimarwan Hanan atas nama PPP, juga kepada Nazaruddin. Pasangan capres-cawapres Megawati dan Hasyim Muzadi datang ke KPU semobil - sedan warna hitam bernomor polisi B 2870 BS - pada pukul 10.00 WIB, didampingi rombongan pengurus DPP PDIP.
Ketua Pokja Pendaftaran Capres KPU, Anas Urbaningrum, mengatakan, sebagian berkas pencalonan PDIP sudah lengkap, meski sebagian masih perlu dilengkapi pada masa perbaikan. KPU akan menyampaikan hasil verifikasi berkas pencalonan kepada DPP PDIP pada 14 Mei. Jika masih ada ketidaklengkapan berkas, PDIP dan pasangan calon diberi kesempatan memperbaiki selama 7 hari sampai 21 Mei.
Menurut rencana, pada 22 Mei, KPU menetapkan seluruh pasangan capres-cawapres yang memenuhi syarat ikut pilpres 5 Juli 2004. Sedang pada 23 Mei, KPU mengundi nomor urut pasangan calon. Anas menambahkan, formulir BB4 - surat keterangan penilaian kemampuan jasmani dan rohani - Megawati dan Hasyim Muzadi belum diterima KPU dari tim penilai kesehatan. Setelah diterima, katanya, itu akan disatukan dengan seluruh berkas pencalonan yang disampaikan PDIP.
Anas juga mengingatkan PDIP agar menyerahkan susunan tim kampanye di seluruh tingkatan, yakni tingkat nasional ke KPU, tingkat provinsi ke KPU provinsi, dan tingkat kabupaten/kota ke KPU kabupaten/kota. Dalam kesempatan itu, Megawati dan Hasyim diberi kesempatan berkomunikasi langsung dan mengadakan tanya jawab selama 10 menit dengan wartawan.
Dengan terdaftarnya pasangan Megawati-Hasyim dan Hamzah-Agum, berarti sampai pukul 18.00 WIB hari terakhir pendaftaran capres/cawapres, kemarin, sudah enam pasangan capres dan cawapres yang terdaftar di Kantor KPU. Empat pasangan capres/cawapres yang terdaftar sebelumnya adalah Susilo Bambang Yudhoyono-Jusuf Kalla, Wiranto-Sholahuddin Wahid, Abdurrahman Wahid (Gus Dur)-Marwah Daud Ibrahim, dan Amien Rais-Siswono Yudhohusodo.
Dari keenam pasangan capres/ cawapres itu tercatat lima orang berasal dari Nahdlatul Ulama (NU). Kelimanya adalah Gus Dur dan Hamzah Haz sebagai capres; serta Hasyim Muzadi, Sholahuddin Wahid, dan Jusuf Kalla sebagai cawapres.
Itu menyebabkan peta perolehan suara dalam pilpres semakin sulit diprediksi, karena besar kemungkinan suara kalangan nahdliyin yang mencapai sekitar 40 juta orang jadi terpecah. Tetapi, menurut Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Alwi Shihab, PKB akan mendukung pasangan Wiranto-Sholahuddin Wahid bila capres PKB Gus Dur terjegal karena tidak memenuhi persyaratan kesehatan.
"Iya, PKB akan (memberikan dukungan) ke Golkar," katanya menjawab wartawan di Jakarta, kemarin, usai menghadiri syukuran pengukuhan pasangan capres-cawapres PPP Hamzah Haz dan Agum Gumelar. Menurut Alwi, capres dan cawapres yang akan memenangi pilpres 5 Juli 2004 adalah pasangan yang banyak membangun koalisi dan kebersamaan dengan kekuatan partai serta organisasi kemasyarakatan lainnya.
Sementara itu, meski diperkirakan kehilangan 2 juta pemilih karena majunya tiga kader Golkar dalam pilpres, kubu capres Golkar Wiranto tetap optimis mampu memenangi pemilihan. Itu diungkapkan koordinator persiapan kampanye pemilihan presiden untuk Wiranto wilayah Sumatera, Fahmi Idris, kemarin, usai rapat teknis persiapan kampanye pemilihan presiden Partai Golkar se-Sumatera di Pekanbaru.
Menurut Fahmi, adanya tiga kader Golkar yang sama-sama maju ke gelanggang persaingan pilpres tidak membuat kubu capres Golkar Wiranto menjadi gamang. "Kami tetap optimis mampu memenangi pemilihan," ujarnya.
Fahmi menyebutkan, majunya dua kader Golkar dalam pilpres ini tidak akan menjadi masalah bagi Wiranto. "Paling hanya menyebabkan Golkar kehilangan 2 juta suara," katanya.
Menurut Fahmi, suara pendukung Golkar yang lari untuk Kalla diperkirakan berjumlah tidak terlalu banyak. "Dengan dicalonkannya Kalla sebagai wapres, paling-paling Golkar hanya kehilangan 2 juta suara," ujarnya. Sedangkan untuk Marwah Daud Ibrahim yang maju bersama Gus Dur, Fahmi enggan memprediksi. Tapi dia berharap KPU tidak meloloskan Gus Dur sebagai capres karena kendala masalah kesehatan.
Tentang mundurnya Andi Malarangeng dari posisi Ketua Partai Demokrasi Kebangsaan (PDK) karena PDK mendukung pencalonan Wiranto sebagai capres, Ketua Umum PDK Ryaas Rasyid menyatakan, itu merupakan sikap pribadi yang tak akan mempengaruhi sikap dan pendirian PDK mendukung pencalonan Wiranto. Dukungan PDK, katanya, tanpa dilandasi pandangan dikotomi sipil-militer, melainkan karena Wiranto dianggap mampu memimpin negara. Menurut dia, gerakan antimiliter yang berkembang saat ini merupakan gerakan politik untuk menjegal Wiranto.
Ryaas mengatakan, adalah tidak adil membeda-bedakan latar belakang seseorang. Bahkan, ujarnya, itu bisa dianggap sebagai antidemokrasi. "PKI saja tidak persoalkan. Kenapa tentara tidak boleh menjadi presiden," katanya.