sebab daerah ini kekurangan tenaga lapangan dibandingkan tenaga sarjana yang lebih mahir berteori.

"Jadi, kita sambut baik rencana Pemerintah Pusat untuk bangun politeknik dan ini tentunya merupakan permintaan Bupati untuk yang kami sangat sambut baik. Dan justeru kita harapkan program ini bisa terwujud dalam tahun ini. Karena pembangnan politeknik tersebut telah disetujui Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) M. Nuh, dalam kunjungan kerjanya bersama Menkopolhukam dan Rombongan belum lama ini," kata James kepada pers, kemarin. 

      Dalam kesempatan itu, James mengatakan keberadaan Politeknik di Papua sangat terkait dengan perkembangan industri di daerah ini, terutama untuk daerah kepala burung. Artinya, keberadaan industri di Papua sangat bergantung pada tenaga-tenaga lapangan yang dapat "dicetak" di politeknik.

Sementara ini, lanjutnya, Papua memiliki 12 industri di bidang gas dan minyak yang sementara ini melaksanakan eksploitasi dan ekplorasi. Karena itu, keberadaan politeknik yang saat ini ada di Fakfak 

bertujuan untuk menopang tenaga kerja teknik menengah dan supervisior industri bidang minyak dan gas. James menambahkan, Pemerintah Provinsi Papua juga telah merancang pembangun pendidikan politeknik di Kabupaten Keerom dan Kabupaten Yapen (Serui) yang berbasis pada pertanian. Hanya saja, rancangan ini masih dalam bentuk akademi komunitas.

 

     Jadi, kalau Pemerintah Pusat kembali bangun satu pendidikan politeknik di Wamena sangat tepat, karena wilayah pegunungan tengah harus ada satu politeknik".  Tapi, pmahaman politeknik harus kita bangun dengan tepat, karena politeknik ini adalah satu lembaga pendidikan yang selalu menyiapkan tenaga kerja di bidang menengah sampai tingkat supervisior yang penting untuk mengendalikan pekerjaan-pekerjaan teknis langsung di lapangan. Itu sebabnya, maka politeknik yang dibangun di Papua selalu kita melihat industri apa yang harus kita kembangkan," katanya