Gubernur Provinsi Papua, Lukas Enembe,SIP,MH menegaskan
sesuai dengan kebijakan pembangunan nasional khususnya di Papua, maka
pemenuhan dan keanekaragaman pangan harus tersedia secara berkualitas
dalam jumlah yang terpenuhi serta dihasilkan secara berkesinambungan. Hal tersebut dirasa sangat penting guna mewujudkan visi-misi Gubernur
Papua dalam upaya menciptakan pembangunan Papua bangkit, mandiri dan
sejahtera.
Ini berarti, pemenuhan kebutuhan pangan dan gizi masyarakat harus dapat
dipenuhi secara menyeluruh tanpa terkecuali, juga mudah diakses dalam
jumlah dan kualitas yang memadai, baik oleh masyarakat di
wilayah-wilayah pesisir, lembah dan pelosok-pelosok pegunungan," tegas
Gubernur dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Asisten Sekda Bidang
Perekonomian dan Pembangunan Provinsi Papua Drs.Elia I.Loupatty dalam
pembukaan seminar nasional pemanfaatan teknologi pertanian spesifikasi
lokasi mendukung ketahanan pangan dan kesejahteraan petani-nelayan,
dalam rangka pekan daerah petani-nelayan, Rabu (13/6) di Sasana Krida
Kantor Gubernur Dok II Jayapura.
Lebih lanjut dikatakan Gubernur, ketahanan dan kemandirian pangan
terlihat dari indikator peningkatan pola pangan harapan masyarakat.
Sehingga meningkatnya pola pangan, maka mengindinkasi terjadinya
peningkatan penganekaragaman konsumsi pangan dan gizi oleh seluruh
masyarakat. Menurut data tahun 2012, pola pangan harapan Papua sebesar 81,3.
Kaitannya dengan hal ini, pihaknya berharap agar pola pangan harapan
Papua di era kepemimpinannya yang baru, harus mencapai skor di atas 90. "Dan yang utamanya bahwa pola pangan harapan tersebut harus juga
memberikan indikasi positif bagi ketahanan dan kemandirian pangan serta
kesejahteraan masyarakat Papua secara umum dan menyeluruh," tuturnya. Dalam kesempatan itu, Gubernur menekankan bahwa sektor lingkungan
pertanian merupakan sektor strategis dalam upaya membangun Papua karena
provinsi ini memiliki nilai potensi sumberdaya pertanian yang melimpah.
Kaitannya dengan pelaksanaan seminar nasional, diharapkan Provinsi Papua
dengan memanfaatkan potensi yang ada bisa memiliki sumber-sumber pangan
lokal yang sangat melimpah baik tanaman pangan dan hortikultura,
peternakan, perkebunan serta perikanan. Potensi tersebut perlu dimanfaatkan dan dikembangkan guna ketahanan dan
kemanusian pangan yang dampaknya pada kesejahteraan masyarakat di Papua
bahkan di Indonesia "Tapi sudah tentu tercapainya kondisi ketahanan dan kemandirian pangan
di Provinsi Papua tidaklah terlepas dari inovasi dan adopsi teknologi
dalam pengembangan usaha tani tanaman pangan, usaha tani hortikultura,
usaha tani ternak, usaha perkebunan dan usaha tani-nelayan yang mampu
memberikan dampak bagi peningkatan produksi dan produktivitas
petani-nelayan. Diharapkan usaha ini dapat terus berjalan guna
menciptakan dampak yang positif bagi pembangunan Papua," cecarnya.