Pemerintah Provinsi Papua berencana kembali membuka jalur penerbangan internasional di Bandara Frans Kaisiepo, Kabupaten Biak Numfor dalam waktu yang tidak terlalu lama ini. Menurut kepala Dinas Perhubungan Provinsi Papua, Yusuf Yambi Yabdi, untuk mendukung rencana pembukaan kembali rute luar negeri tersebut,
instansinya sudah melakukan pertemuan dengan Kepala Cabang PT Angkasapura I Cabang Biak guna membicarakan detil pelaksanaannya. “Selain itu, kami juga sudah melakukan pertemuan Pemerintah Daerah Biak Numfor terkait dengan penyelesaian masalah salah lahan bandara udara Frans Kaisiepo Biak,†akunya saat diwawancara pers, belum lama ini.
Sebelumnya pada periode 1996-1998 Garuda Airways membuka rute Jakarta-Denpasar-Biak-Honolulu-Los Anggeles pulang pergi. Namun, rute penerbangan internasional yang melintasi Samudera Pasifik ini terhenti karena hantaman krisis ekonomi. Sejak saat itu, status operasional Bandara Frans Kaisiepo sebagai bandara Internasional terhenti sampai sekarang. Padahal, Bandara Biak memiliki satu keunikan karena dibangun diatas litologi batu gamping/batu karang, sehingga amat kokoh dengan ukuran panjang landasan yang memungkinkan untuk didarati pesawat Boeing 747 seri 400 dan Airbus.
Dilain pihak, Bandara Biak juga termasuk dalam lima bandara dengan landasan pacu terpanjang di Indonesia, dimana bandara ini menduduki urutan empat bandara terpanjang dengan landasan pacu 3.570 m, mengalahkan Bandara Hasanudin Makasar (3.100 m). Kaitannya dengan hal ini, Yusuf mengaku sangat antusias terkait
rencana membuka kembali rute penerbangan internasional tersebut. Bahkan rute yang sedang dijajaki juga adalah rute untuk pariwisata Biak- Thailand-Jepang- China dan Korea Selatan. Sementara opsi lainnya adalah Biak-Australia. “Ya, rute-rute inilah yang akan kami bahas dengan para operator. Karena ini pilihannya banyak jadi pasti ada operator yang mau. Kalau dulu kan cuma satu rute ke Honolulu- AS,†jelasnya.
Menyinggung soal operator penerbangan, Yusuf menambahkan, pihaknya sudah melakukan pembahasan dengan PT. Garuda Indonesia, Lion Air, Asia Air, dan tidak menutup kemungkinan jika ada penerbangan lain yang berkeinginan masuk."Ya, kita berharap dapat terjadi kesepakatan dengan sejumlah maskapai, sehingga penerbangan ke luar negeri dapat terwujud sesuai dengan visi dan misi bapak Gubernur," tutupnya.