Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Papua mengumumkan pada bulan Agustus 2014, terjadi inflasi dan deflasi pada dua kota Indeks Harga Konsumen (IHK) Papua.Tercatat untuk Kota Jayapura mengalami deflasi 0,10 persen dengan IHK 111,32 sedangkan di Kota Merauke terjadi inflasi 0,58 persen dengan IHK sebesar 115,54.Menurut Kepala BPS Papua Didik Koesbianto deflasi pada bulan Agustus 2014 dikarenakan adanya penurunan harga barang dan jasa secara umum yang ditunjukan oleh turunnya indeks pada kelompok pengeluaran, seperti bahan makanan -1,90 persen diikuti kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan -0,33 persen.
Sedangkan kelompok yang mengalami kenaikan indeks yaitu, makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,77 persen serta perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 1,18 persen. Lalu terakhir ada kelompok sandang 0,28 persen diikuti kesehatan 0,32 persen dan pendidikan, rekreasi serta olahraga 0,20 persen,†jelas Didik dalam keterangan pers, di ruang rapat Kantor BPS Papua, Senin (1/9). Lebih lanjut dikatakan, dari 82 kota IHK ada sekitar 66 kota inflasi (termasuk Merauke) dan 16 kota mengalami deflasi (termasuk Kota Jayapura). Inflasi tertinggi terjadi di Kota Bau-Bau sebesar 2,87 persen dan terendah di banjarmasin 0,02 persen.
Sementara deflasi tertinggi terjadi di Kota Ternate sebesar 1,02 persen dan terendah di Samarinda 0,01 persen. “Kota Jayapura menempati urutan ke – 72 di tingkat nasional dan urutan ke 13 di Sumapua (Sulawesi, Maluku dan Papua),†tuturnya.Ditambahkan, laju inflasi bulanan Kota Jayapura sebesar -0,10 persen, terlihat lebih kecil dibanding laju inflasi bulanan sebesar 0,47 persen sedangkan untuk laju inflasi tahun kalender (Agustus 2014 – Desember 2013) Kota Jayapura sebesar 1,11 persen, lebih kecil dibanding laju inflasi tahun kalender nasional senilai 3,42 persen. “Sedangkan laju inflasi year on year antara Agustus 2014 terhadap Agustus 2013 Kota Jayapura sebesar 2,59 persen lebih kecil dibanding nasional yang mencapai 3,99 persen.