Meski perfilman di Papua belum menunjukkan geliatnya, diyakini kedepan akan muncul banyak film-film asal Papua yang mampu bersaing dengan perfilman tanah air.Keyakinan ini sebagaimana dikatakan Sekda Papua Tea. Hery Dosinaen, pada pembukaan acara Workshop Film Indonesia Papua 2014 di Geduangn Sasana Krida Kantor Gubernur Papua pada Rabu (21/10) kemarin. Menurutnya, sampai saat ini perfilman Papua sudah menunjukkan hal yang bagus meski belum maksimal. Namun, dengan pengetahuan yang cukup kedepan Papua bakal bisa mengemas semua aset dan potensi secara tepat, sehingga bisa menyuarakan dan menginstruksikan ke seluruh negeri bahkan seluruh dunia.
Oleh karena itu, dunia film yang saat ini terus berkembang, diharapkan dapat digunakan untuk berbagai kepentingan. “Khususnya, di Papua, perfilman diharapkan bisa dimanfaatkan untuk mengangkat harkat martabat kehidupan masyarakatnya,†kata Sekda saat memberikan sambutan pada acara itu.Sementara berkaitan dengan pelaksanaan workshop tersebut, Sekda mengaku kegiatan ini sangat bersejarah karena melalui kegiatan ini akan lahir semua anak Papua yang dapat menyuarakan tanah Papua lewat hasil karya perfilman.“Oleh karenanya, diharapkan peserta workshop bisa mendapatkan pengetahuan yang luar biasa dari kegiatan ini untuk selanjutnya diaplikasikan dan membuat satu film hasil karya Papua yang bisa menasional dan menduniaâ€.“Sebab melalui kegiatan perfilman tidak boleh dipandang sebelah mata, karena melalui perfilman semua pihak dapat dibangkitkan dan dibuka wawasannya guna melihat semua aspirasi yang ada ditengah masyarakat,†tutupnya.
Sementara itu, Ketua Badan Perfilman Nasional Kumala Atmaja dalam sambutannya mengatakan kegiatan Workshop menjadi sangat penting, karena film merupakan budaya baru yang melibatkan teknologi. Karena itu, perlu ipelajari secara benar seluruh tehnik yang ada karena perfilman memiliki kaidah tersendiri yang perlu dikenali dan dikuasai. Dengan begitu kita bisa menggunakan film sebagai sarana efektif untuk berbagai kepentingan, baik dari sekedar hiburan, dokumentasi, ekspresi seni, penerangan, pendidikan dan kepentingan lain yang selama ini belum terbayangkan.