JAYAPURA
- Sekitar empat pos perbatasan di wilayah Indonesia - Papua Nugini yang berada
di Provinsi Papua, dinyatakan telah siap untuk dialiri listrik sebesar 35.000
Giga Watt (GW).
PLN
Wilayah Papua dan Papua Barat memastikan bila tak ada halangan, listrik di
empat pos perbatasan akan dapat menyala
pada Tanggal 17 Agustus 2015 saat diresmikan oleh Presiden Joko Widodo.
“Tapi
peresmian oleh Presiden Joko Widodo hanya akan dilakukan di satu titik melalui video
confrence pada seluruh provinsi yang memiliki perbatasan," kata General
Manager PLN Wilayah Papua dan Papua Barat Robert Sitorus di Jayapura, Selasa
kemarin.
Secara
keseluruhan, ia mengaku ada enam titik wilayah perbatasan yang rencananya akan
dialiri listrik saat perayaan hari kemerdekaan republik Indonesia. Hanya saja
hanya empat wilayah yang benar-benar siap untuk dialiri listrik.
“Secara
umum ada enam lokasi listrik perbatasan yang harus kita nyalakan pada 17
Agustus, yaitu di Senggi (Keerom), Sota, Mindip Tanah, Waropo, Inyandit, Kombut
(Merauke) dan Tanah merah (Boven Digoel). Tapi ada dua titik di perbatasan yang
hingga kini belum bisa di akses oleh petugas PLN karena faktor infrastruktur
jalan yang kurang memadai,†tuturnya.
Lanjut
dia, dua lokasi yang tak dapat diakses tersebut akibat jalan yang sangat rusak.
Yaitu, di daerah Inyandit dimana sejauh 7 km badan jalan rusak berat sehingga
tak dapat dilalui dengan kendaraan. Begitu pula untuk wilayah Kombut, dimana putusnya
akses jembatan menghambat memobilisasi tiang-tiang dan kabel listrik.
“Tapi
kita akan terus berusaha mengakses kedua titik perbatasan tersebut sampai batas
waktu yang ditentukan. Harapannya saat 17 Agustus enam lokasi ini yang dibangun
listrik ini bisa menyala, supaya perbatasan kita bisa betul-betul terang dan
dialiri listrik,†tutupnya.