JAYAPURA – Sekertaris
Daerah (Sekda) Papua Hery Dosinaen berharap setiap informasi yang
diangkat oleh media massa ke publik, seimbang antara berita positif dan
negatif.
Ia khawatir masyarakat
akan lebih respon dan tertarik terhadap informasi yang berbau negatif,
ketimbang positif. Sehingga melalui kegiatan bimbingan teknis bagi
jurnalis, diharapkan memberi solusi penyebaran
informasi yang lebih seimbang bagi publik kedepan.
“Karena pers memiliki
tanggungjawab untuk mengemas informasi yang bakal dikonsumsi publik.
Sehingga bagaimana kita semua bisa mengemas informasi ini supaya
bermuara pada satu keseimbangan informasi. Sebab jangan sampai
masyarakat lebih tertarik mengkonsumsi informasi yang negatif,†jelas
Sekda dalam pembukaan bimbingan teknis pengembangan pengetahuan liputan
berita independen dan netral bagi jurnalis media dan aparatur kehumasan,
di Hotel Aston Jayapura, Senin (30/11).
Dikatakan, usia kerja
pemerintahan yang dijalankan Gubernur Papua saat ini telah mencapai 2
tahun 8 bulan, dalam memimpin penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan
dan pembinaan kemasyarakatan dengan satu visi dan misi menuju Papua
Bangkit, Mandiri dan Sejahtera.
Visi dan misi tersebut
dilaksanakan atas dasar prinsip kasih menembus perbedaan, dimana dalam
kepemimpinan Gubernur dan Wagub, kebijakan yang telah digodok dan
menjadi salah satu catatan penting adalah keterbukaan informasi yang menjadi perhatian
serius.
Sejak
kepemimpinan Gubernur Enembe, tambah Sekda, banyak kalangan memberi
kesan terhadap Papua yang lebih menilai dari aspek politik. Untungnya,
paradigma itu lambat laun mulai dicairkan sehingga semua aspek
pemerintahan menjadi perhatian kita, termasuk pihak jurnalistik.
“Karena itu, sudah lahir
UU No 14 2008 tentang keterbukaan informasi publik. Hanya meski telah
ada jaminan keterbukaan informasi publik, terkadang informasi menjadi
terhambat oleh kekuasaan dan kepentingan tertentu,â€
tuturnya.
Pada kesempatan itu, Sekda
berharap para jurnalis dan peserta yang ikut dalam bimbingan teknis
dapat lebih memahami dan menggali konsep peliputan berita independen dan
netral bagi jurnalis dan aparatur kehumasan.
“Para jurnalis juga
diharap bisa lebih profesional dalam melakukan tugasnya, sehingga
penyampaian informasi ke publik memberikan nilai positif dan membawa ke
arah kedewasaan publik menuju Papua bangkit, mandiri
dan sejahtera,†tutupnya.
Sementara itu, Ketua
Panitia penyelenggara Fery Uduas mengatakan kegiatan bimbingan teknis
selama 3 hari (30 Nov s/d 2 Des 2015) tersebut, diikuti 50 peserta yang
terdiri dari wartawan/jurnalis, aparatur
kehumasan pemerintah, TNI/Polri serta instansi terkait..
“Sementara
para penyaji diantaranya Ketua PWI Papua, Ketua AJI Papua, serta Tenaga
Ahli Ilmu Komunikasi dan ketua lembaga pelatihan jusnalis televisi
Indonesia,†ucapnya.