JAYAPURA – Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Provinsi Papua Benyamin Arisoy menilai pembiayaan kegiatan yang dikerjakan oleh pemerintah pusat dan daerah selama ini belum sejalan.
Hal itu dikatakan Benyamin di Jayapura kepada awak media, Kamis (7/1). “Selama ini kita masih jalan sendiri-sendiri. Teman-teman di Kementrian dan Lembaga jalan sendiri, provinsi jalan sendiri dan kabupaten jalan sendiri,†keluhnya.
Oleh karena itu, lanjut Benyamin, perlu ada sinkronisasi sinergitas pembiayaan antara semua pihak supaya apa yang dikerjakan oleh provinsi kedepan bisa sejalan dengan apa yang diprogramkan oleh kabupaten maupun Kementrian dan Lembaga.
“Saya lihat selama ini berbeda, apa yang kita rencanakan di provinsi di kabupaten berbeda dan apa yang dilakukan oleh Kementrian Lembaga juga berbeda. Untuk itu, perlu ada ruang untuk membahasnya, sehingga sumber daya yang ada dapat dioptimalkan untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
“Sebab, berbicara masalah konektivitas untuk membuka keterisolasian harus ada sinergi program. Mana yang dikerjakan oleh provinsi, kabupaten serta Kementrian dan Lembaga semua harus jelas dan transparan supaya pelaksanaannya terarah dan dirasakan masyarakat,â€imbau dia.
Ditambahkan, dalam strategi peningkatan sumber pembiayaan ada beberapa hal yang perlu menjadi perhatian seperti investasi dan pembiayaan bersumber dari APBN (Kementerian dan Lembaga, perusahan BUMN dan BUMD (CSR)) serta APBD provinsi maupun kabupaten.
“Inilah yang barangkali menurut saya harus dioptimalkan melalui sinkronisasi sinergitas pembiayaan. Tujuannya supaya permasalahan yang muncul seperti sumber daya yang terbatas disertai kebutuhan begitu banyak, bisa diatasi karena ada ruang untuk membicarakan ini,†tuturnya.