Imbas dari teror bom yang menghantui warga Jakarta minggu lalu, keamanan Kantor Gubernur dan Otonom Kotaraja kini mulai diperketat.
Puluhan personil Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) nampak mulai disiagakan menempati beberapa pos penjagaan di Kantor Gubernur dan Otonom Kotaraja.
Kepala Satpol PP Alex Korwa kepada awak media di Jayapura, Senin (18/1) membenarkan adanya peningkatan keamanan di dua kantor tersebut.
Meski demikian, Alex membantah peningkatan keamanan dikarenakan adanya sejumlah teror yang menerpa beberapa daerah di tanah air. Sebab memperketat keamanan perkantoran pemerintah sudah menjadi prosedur tetap (protap).
“Memang kami sudah mulai memperketat keamanan di Kantor Gubernur dan Otonom guna menindak lanjuti arahan Asisten Elia Loupatty. Hanya memang sudah berangsur-angsur diperketat sejak kemarin-kemarin, bukan saja saat ada terror baru kita seperti kebakaran jenggot. Karena memang sudah menjadi tugas kami menjaga keamanan kantor pemerintahan,†ucap dia.
Menurut Alex, alasan pengamanan hanya diprioritaskan bagi dua perkantoran itu, karena SKPD lainnya dijaga oleh Satpam. “Kita fokus di dua kantor yang besar ini (Kantor Gubernur dan Otonom) karena di kantor SKPD yang lain menjadi tugas satpam untuk menjaga,†ucap dia.
Sementara terkait pengamanan, ia mangatakan tak hanya masyarakat, bagi pegawai yang memasuki halaman perkantoran, musti menaati tata tertib yang ada. Sehingga Anggota Satpol PP yang berjaga dapat memantau arus pergerakan keluar masuk pegawai dan tamu.
“Contoh orang masuk ke Kantor Gubernur harus buka helm. Mobil buka kaca supaya bisa terpantau siapa yang keluar masuk. Sebab ini untuk keamanan serta kenyamanan kerja para pegawai itu sendiri.
Hanya memang pegawai di Kantor Gubernur sebagiannya belum mematuhi aturan sehingga setelah diingatkan bapak asisten dalam apel pagi tadi, diharapkan mereka semakin patuh,†ujarnya.
Pada kesempatan itu, Alex meminta para aparat Satpol PP lebih meningkatkan insting mencurigai seseorang. Tujuannya bukan untuk menakut-nakuti, tetapi sebagai upaya menangkal tindakan radikal negatif dari kelompok tertentu.
“Sebab bila dlihat dari begitu banyaknya teror di nusantara maka perlu kita mengembangkan rasa curiga dan peka terhadap lingkungan. Artinya bila ada yang dicurigai tak salah untuk bertanya lebih banyak menggali informasi maupun keperluan tamu yang berkunjung ke Kantor Gubernur. Sebab dengan begitu, kita bisa meminimalkan dan mencegah terjadinya ha-hal yang tak diinginkan,†tutup dia