Dinilai belum digunakan sebagaimana mestinya, Penjabat Bupati Kabupaten Waropen FX Mote bakal menertibkan aset bergerak dan tak bergerak milik pemerintah daerah. Hal itu dikatakan FX Mote kepada pers, di Jayapura, baru-baru ini.
Ia mengaku sudah memerintahkan Kepala Bagian Pengelolaan Aset untuk segera menginventarisasi seluruh aset milik Pemkab Waropen.
Upaya ini, lanjut dia, sekaligus mendata kembali seluruh aset-aset pemerintah daerah yang ada di Waropen. “Sebab selama ini menurut penilaian kami banyak aset sudah tidak jelas keberadaannya. Belum lagi penggunaannya," jelas dia.
Dia mengatakan, sebagian besar aset yang ada di Pemkab Waropen saat ini, masih berstatus milik Kabupaten Kepulauan Yapen selaku kabupaten induk. Oleh karena itu, penertiban aset ini untuk mengadministrasikan seluruh aset yang ada itu.
"Karena jika administrasi aset tidak tertib maka bisa menghambat Kabupaten Waropen meraih predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari hasil Badan Pemeriksa Keuaangan (BPK) RI. Makanya musti ada perbaikan aset supaya predikat itu bisa dicapai," ujarnya.
Pada kesempatan itu, ia menambahkan dalam rangka menyambut masuknya injil di Tanah Papua, Pemda Waropen berencana menggelar Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR) dan Peresmian Gereja GKI Betania di Waren.
“Pembangunan Gereja sudah hampir rampung, bahkan kemarin Pemda sudah membantu pembangunannya, sehingga tinggal menunggu peresmian bertepatan dengan masuknya Injil di Waren pada 28 Februari,†kata dia.
Selain KKR, rencananya akan digelar kegiatan lainya, seperti seperti cerdas cermat Alkitab, dilanjutkan dengan pelaksanaan paduan suara dan lomba lainnya akan digelar mulai awal bulan Februari ini.
“Ada banyak kegiatan yang dibuat menyambut masuknya Injil di Papua dan Waren. Sebab pemerintah dan masyarakat sangat sukacita menyambut masuknya Injil di Tanah Papua,†tuturnya.
Mote berharap seluruh kegiatan yang akan diselenggarakan mendapat dukungan penuh dari seluruh komponen masyarakat di Kabupaten Waropen. Sehingga dengan masuknya Injil di Papua dan Waren, kiranya mempersatukan seluruh masyarakat yang sempat terkotak-kotak karena momentum Pilkada.
“Sebab Injil mengharuskan kita untuk hidup serupa dengan rupa Allah, supaya kita bisa membedakan mana yang baik dan jahat dalam hidup,†imbaunya.