Pemerintah Provinsi Papua masih akan mendorong pengembangan komoditas berbasis wilayah adat yang diharapkan dapat menopang kebutuhan tanaman pangan dan holtikultura di masing-masing daerah, sebagaimana visi dan misi Gubernur dan Wakil Gubernur.
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Papua Semuel Siriwa mengatakan upaya untuk mendorong pengembangan komoditas berbasis wilayah adat dipandang penting, mengingat komoditas pangan yang ada bakal diadakan untuk menopang kebutuhan pangan di daerah massing-masing.
“Seperti di wilayah adat Saireri (Biak, Yapen, Waropen, dan Supiori), Pemerintah Provinsi mendorong pengembangan tiga komoditas unggulan diantaranya jagung, buah-buahan dan keladiâ€.
“Harapannya tiga komoditas unggulan yang dikembangkan ini mampu menyuplai kebutuhan masyarakat di wilayah ada lainnya seperti Mamta, utamanya buah-buahan agar dapat menembus pasar di Kota Jayapura dan sekitarnya,†jelas Semuel Siriwa di Jayapura, Jumat kemarin.
Karena itu, Semuel berharap melalui pelaksanaan rapat forum SKPD antar Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura se Papua yang baru-baru ini dilaksanakan, diharapkan ada sinergitas bersama stakeholder terkait sehingga pengembangan komoditas unggulan ini, berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
“Sebab melalui pengembangan komoditas unggulan di masing-masing wilayah adat, diharapkan dapat menghasilkan pangan yang dapat menjawab kebutuhan masyarakat. Sehingga sesuai dengan konteks tanam, petik, olah dan jualâ€.
“Karena dengan mengharapkan adanya sinergitas bersama antara seluruh tanaman pangan dan holtikultura kabupaten/kota bersama stakeholder terkait, maka diyakini program pembangunan tanaman pangan dan holtikultura yang berkelanjutan di Papua dapat benar-benar diwujudkan,â€imbuhnya.