Badan Pemberdayaan Masyarakat Kampung (BPMK)
Papua mendesak Pemerintah Kabupaten agar segera menyalurkan dana Prospek 2014
& 2015 yang masih tertahan di kas daerahnya.
Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Kampung
(BPMK) Papua Donatus Motte mengatakan dana itu semestinya disalurkan sejak 2014
ketika ditransfer oleh Pemprov. Hanya saja, hal itu dapat dimaklumi sehingga
diharapkan pada tahun ini, masyarakat kampung diseluruh Papua bisa segera
menikmati sentuhan pembangunan melalui dana Prospek.
“Kita meminta seluruh kabupaten agar segera
menyalurkan dana Prospek 2014 dan 2015 yang sampai saat ini masih tertahan di
rekening kas daerah kabupaten. Tujuannya apa, supaya masyarakat bisa menikmati
programnya,†kata dia Donatus kepada pers di Jayapura, Kamis (14/4).
Menurut dia, sejumlah kabupaten yang sampai saat
ini belum menyalurkan dana Prospek 2014 – 2015, yakni diantaranya Dogiyai,
Deiyai, Paniai serta Sarmi. Mereka beralasan belum seluruh kampung diakomodir
sebagai penerima program Prospek.
“Tapi bapak Gubernur sudah memberi solusi dan memerintahkan
agar dana Prospek yang diterima pada 2014 dan 2015 dibagi rata ke seluruh
kampung. Hanya instruksi itu dari pihak Pemkab belum juga dilaksanakan sampai
hari iniâ€.
“Apalagi ada kabupaten yang ingin laporan pertanggung
jawaban penggunaan dana Prospek 2014 dan 2015 digabung menjadi satu. Ini tidak
boleh dilakukan karena pertanggung jawabannya mesti terpisah,†aku dia.
Akibat belum dilaksanakannya program Porspek
di 2014 dan 2015, maka Motte mengaku untuk anggaran 2016 belum akan diserahkan.
“Sebab kita ingin 2014 dan 2015 dilaksanakan dulu baru kita mencairkan anggaran
tahun ini,†jelasnya.
Sementara untuk memaksimalkan kinerja para
tenaga pendamping di tahun ini, tambahnya, BPMD Papua pada 2016 ini akan
kembali melakukan perekrutan 1020 orang.
“Dalam waktu dekat pendamping yang dikontrak pada 2015
kemarin akan berakhir pada Desember 2016. Kemudian yang dikontrak pada 2014 (pendamping
eks PNPM), kerja samanya akan berakhir pada Mei tahun ini. Makanya, kemungkinan
kita akan rekrut baru sekitar 1000 lebih ini untuk memperkuat pemberdayaan
kampung di seluruh Papua,†tutupnya.