Penantian panjang Mama-Mama Papua yang
tergabung dalam Soldaritas Mama-Mama Pedagang Asli Papua akhirnya berbuah
manis.
Setelah aspirasi mereka dijawab oleh Presiden
Jokowi, yang pada Sabtu (30/4) pekan kemarin melakukan groundbreaking sekaligus
peletakan batu pertama tanda dimulainya pembangunan pasar budaya Mama Papua,
berlokasi di eks Kantor Perum Damri, Kota Jayapura.
Tak hanya itu, pasar yang dinanti-nantikan
selama 13 tahun ini pun mendapat deadline (batas waktu) pengerjaannya oleh Presiden.
Yaitu hanya 10 bulan, sehingga diharapkan pada Februari atau Maret mendatang
pasar budaya tersebut sudah dapat diresmikan.
“Pasar ini sudah lama ditunggu-tunggu oleh
mama Papua. Karenanya pembangunan pasar ini jangan sampai lebih dari setahun. Kalau bisa
10 bulan sudah rampung,"jelas Jokowi menginstruksikan Menteri BUMN, Rini
Sumarno menyelesaikan sesuai tenggak waktu yang dimintanya.
Rencananya Pasar Budaya Mama Papua ini akan
dibangun 2 lantai, dengan lantai bawah sebagai pasar basah. Sementara lantai
atas dijadikan tempat berjualan kerajinan khas Papua yang bisa digunakan
sebagai cindera mata.
Peletakan batu pertama dilakukan Presiden
Jokowi didampingi Ny. Iriana Joko Widodo, Menteri BUMN Rini Sumarmo, Menteri
Perdagangan Perindustrian Thomas Trikasih Lembong, Gubernur Papua Lukas Enembe
dan ibu Yulce dan Walikota Jayapura Benhur Tomi Mano, beserta lima perwakilan
mama pedagang Papua.
Jokowi pada kesempatan itu mengaku sebenarnya
pembangunan pasar budaya ini sudah dapat dilakukan sedari awal dirinya menjabat
Presiden, hanya saja terkendala masalah aturan sehingga baru dapat dilaksanakan
pada saat ini.
"Pemilik Damri gak berani menyerahkan
asetnya untuk dijadikan pasar sebab takut ada masalah dan bisa diperiksa oleh
KPK,â€kata dia.
Meski begitu, Presiden Jokowi tak kehabisan
akal dan terus menerus mendesak pihak terkait untuk segera menyelesaikan
penyerahan aset damri untuk dijadikan sebagai pasar budaya.
“Saya tidak tinggal diam, saya kejar
terus, sebab harusnya (penyerahan aset
dari) Damri tidak ada masalah. Makanya tiga minggu lalu saya memerintahkan
untuk pembangunan harus segera dilaksanakan. Saya tidak mau tahu, apapun
caranya yang penting pasar segera dibangun dan ternyata ada solusi,†bilangnya.