Bupati Puncak Jaya, Yuni Wonda mengutuk
keras penembakan dua anggota TNI oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) di
jembatan Tingginambut, kampung Tingginime, Distrik Tingginambut kabupaten
Puncak Jaya, Minggu (19/8) siang.
Yuni juga menyesalkan
penembakan yang menewaskan dua aparat keamanan di Puncak Jaya itu. Padahal
dirinya sejak dilantik pada 2017 selaku pimpinan daerah setempat, selalu intens
membangun koordinasi bersama jajaran Muspida, baik Kapolres, Dandim serta
pimpinan DPR dalam upaya mengantisipasi pergerakan kelompok tersebut.
“Sangat disesalkan masih saja ada oknum yang melakukan
tindakan (penembakan) seperti itu. Ini diluar dugaan dan kami mengutuk keras
kejadian ini,” tegasnya.
Dirinya mewakili pemerintah dan masyarakat juga menyampaikan
ucapan belasungkawa kepada keluarga dua anggota TNI yang gugur saat bertugas.
Apalagi kejadian ini merupakan yang kesekian kalinya terjadi dan dilakukan oleh
KKB tersebut.
“Padahal saat menyambut perayaan Hut ke- 73 RI lalu, kami
dari pemerintah menggelar berbagai lomba yang melibatkan masyarakat. Bahkan
dalam perayaan hut kemerdekaan tahun ini memang agak berbeda karena pihak
pemerintah memberikan kekebasan kepada masyarakat untuk terlibat didalamnya.”
“Dan upacara pun berjalan aman dan lancar, namun dengan
adanya peristiwa ini kami imbau seluruh masyarakat tetap tenang. Sebab yang
terjadi adalah ulah dari oknum yang tidak bertanggung jawab dan sengaja ingin
membuat daerah Puncak Yaya menjadi tidak aman,” tuturnya.
Ditambahkan Bupati, saat ini situasi keamanan di wilayah
puncak Jaya sangat kondusif. Masyarakat tetap melakukan aktivitas seperti
biasanya, sementara aparat keamanan terus melakukan penjagaan disetiap titik
terutama di wilayah kota mulia.
Sementara berkaitan dengan penembakan, pihak pemerintah
puncak Jaya telah memberikan bantuan pesawat untuk mengevakuasi kedua korban.
Selain itu juga diberikan sedikit bantuan biaya untuk mendukung kelnacaran
pemakaman.
Kapolres Puncak Jaya, AKBP Ary Purwanto juga menyampaikan
ucapan belangsungkawa dan duka yang mendalam atas tewasnya dua prajurit TNI
saat mengemban tugas menjaga NKRI
Dia mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan mempercayakan
pengamanan dan stabilitas keamanan kepada jajarannya bersama TNI.
Sebelumnya, dua anggota TNI dari Satgas Pengamanan Daerah
Rawan (Pamrahwan) yakni Letda Inf Amran Blegur dan Pratu Fredi ditembak KKB
saat membawa bahan makanan di jembatan Tingginambut, kampung Tingginime,
Distrik Tingginambut kabupaten Puncak Jaya, Minggu.
Kasus penembakan ini bermula ketika, kedua korban pada
Minggu pagi menerima telepon dari anak buah panglima kelompok Organisasi Papua
Merdeka (OPM), Goliat Tabuni yang bernama Erianus Tabuni.
Erianus meminta korban untuk memberikan bantuan makanan dan
juga aki dengan perjanjian jika permintaanya dituruti, Erianus akan menyerahkan
satu buah senjata laras pendek kepada korban.
Saat tengah perjalanan menuju Tingginambut, kedua korban
yang menggunakan sepeda motor Suzuki Thunder dihadang tepat saat berada di
jembatan tingginambut, keduanya langsung diberondong peluru.
Jasad kedua korban akhirnya ditemukan di sebuah rumah kayu
tak jauh dari lokasi jembatan. Jenazah keduanya pada Senin pagi, telah
diterbangkan dari Mulia ke Jayapura.