"Perempuan harus mampu menghadapi tantangan saat ini dan ke depan, sebab itu peranan perempuan dapat menjadi pelopor menuju gerakan ahlak mulia," demikian Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan Meutia Hatta Swasono, di Batam. Menurut Meutia, perempuan merupakan kelompok yang strategis dalam pendidikan karakter dan pekerti bangsa. Sebagai "agent of change" kaum perempuan dapat berperan untuk pendidikan keluarga. Peran itu juga dapat disebut sebagai `peran rangkap tiga perempuan`, yakni peran reproduktif, produksi, dan peran pengelolaan komunitas sosial. "Banyak contoh dari berbagai kebudayaan yang menunjukkan betapa besarnya peran perempuan sebagai pendidik dan pelestari budaya, salah satunya `Bundo Kanduang` dari Sumatera Barat," katanya.
Arti `Bundo Kanduang` diungkapkan sebagai `limpapeh rumah nan gadang`, yang maksudnya mempunyai tanggungjawab terhadap segala persoalan, dan majunya mundurnya keluarga banyak ditentukan `Bundo Kanduang`. Meutia mengatakan, tidak hanya kaum perempuan sebagai pelopor gerakan ahlak mulia, tetapi tanggung jawab bersama seluruh komponen bangsa sebagai upaya memperkuat ketahanan metalitas dan kepribadian bangsa melalui kehidupan bekeluarga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. "Semuanya harus dimulai dari diri sendiri. Ini lah tantangan yang harus kita wujudkan bersama untuk memperbaiki kondisi bangsa dan negara Indonesia," ujarnya.
Untuk memulai gerakan ahlak mulia ini, seluruh komponen masyarakat dapat menerapkannya dengan sistem pendidikan keluarga yang mampu meningkatkan kepekaan terhadap nilai-nilai kebangsaan, persatuan, yang diharapkan kelak akan menumbuhkan kesadaran sebagai bangsa yang memiliki kepribadian positif. "Tapi yang tengah terjadi di masyarakat saat ini, justru senangnya menyebarkan aib orang lain, padahal itu tidak boleh dilakukan maupun ditiru," katanya. Ia mengatakan, pencanangan GMP-AM dapat dikatakan sebagai suatu terobosan dalam rangka membangun gerakan moral untuk membentuk karakter dan pekerti yang tengah mengalami krisis multi demensi serta moral. "Saya sangat mendukung pencanangan "Gerakan Masyarakat Peduli Ahlak Mulia" guna membangun karakter dan pekerti bangsa yang luhur dan mulia," kata Meutia