Sejarah
Setiap wilayah di belahan dunia manapun pasti memiliki nama. Dan selalu ada makna dibalik sebuah nama. Begitu pula dengan salah satu kawasan yang saat ini
sudah berkembang menjadi sebuah kabupaten. Sarmi, begitulah sebagian masyarakat Papua mengenalnya.Sarmi sepintas lalu kata tersebut seperti menunjukkan ciri khas nama seorang gadis Jawa yang lembut dan feminim. Padahal, kalau kata itu menunjuk pada wilayah otonom di Provinsi Papua, Kabupaten Sarmi, memberi kesan yang akan jauh berbeda. Di balik kata Sarmi tersirat pergulatan suku-suku bangsa yang hidup bersama di alam yang terbentang dari Distrik Mamberamo Hilir hingga Distrik Bonggo.
SARMI sebenarnya lebih sesuai ditulis dengan huruf besar, SARMI, yang merupakan singkatan dari nama suku-suku besar, yakni Sobey, Armati, Rumbuai, Manirem, dan Isirawa. Keberadaan mereka telah lama menjadi perhatian antropolog Belanda, Van Kouhen Houven, yang kemudian memberikan nama Sarmi. Singkatan Sarmi sebenarnya belum mencerminkan suku-suku di sana mengingat di wilayah ini terdapat 87 bahasa yang dipergunakan. Dari bahasa yang ada, paling tidak bisa disimpulkan terdapat 87 suku, dan setiap suku mempunyai bahasa sendiri-sendiri.
Sebelumnya, Sarmi lebih dikenal sebagai nama sebuah distrik, setingkat kecamatan, di Kabupaten Jayapura. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2002 yang dikeluarkan pada tanggal, 11 Desember 2002 memekarkan Kabupaten Jayapura menjadi tiga kabupaten, yaitu Jayapura, Keerom, dan Sarmi.
Kabupaten Sarmi memiliki luas wilayah 35.587 km2. Terbagi menjadi 8 kecamatan dengan Sarmi sebagai ibukota kabupaten. Wilayahnya sendiri berbatasan dengan Samudera Pasifik di sebelah utara, kabupaten Tolikara di sebelah selatan, Kabupaten Puncak Jaya dan Kabupaten Waropen di sebelah barat, dan kabupaten Jayapura di sebelah timur.
Sebagian besar penduduk Sarmi menggantungkan kebutuhan hidup mereka pada kemurahan alam. Hutan menyediakan kebutuhan mereka.Sagu sebagai makanan pokok penduduk tumbuh subur di hampir semua wilayah kabupaten ini. Potensi lahan yang tersedia untuk tanaman bahan pangan dan hortikultura sedemikian luas. Pengembangan komoditas pertanian seperti padi, palawija, dan sayuran masih dalam skala kecil untuk kebutuhan sendiri. Lahan yang sudah diolah dan menghasilkan tanaman bahan pangan terdapat di Distrik Bongo. Hanya didistrik ini padi sudah dapat dituai hasilnya. Demikian juga produksi palawija Kabupaten Sarmi sebagian besar dihasilkan di Bonggo.
Komoditas wilayah ini yang berhasil menembus ke pasar luar daerah adalah kakao dan kelapa dalam yang sudah dikeringkan dalam bentuk kopra. Komoditas ini di kirim ke Surabaya dan Makassar. Kelapa tumbuh tidak tidak hanya di daratan Sarmi, tetapi juga disejumlah pulau di depan Sarmi. Sarmi memang menjadi satu satunya kabupaten di Papua yang memiliki potensi kelapa rakyat sangat luas menyusul Kabupaten Biak Numfor. Meskipu kelapa ini sebagian besar tumbuh secara alamiah di pesisir pantai, dan sungai-sungai, tumbuhan ini terlihat sangat teratur dan terkesan seperti perkebunan luas.Potensi hutan daerah ini juga sangat menjanjikan. Luas hutan produksi diperkirakan 54.000 hektar.
Kabupaten ini sangat mengharapkan datangnya investor mengingat potensi lahan pertanian, perkebunan, pertambangan dan kelautan yang masih belum diolah.Diketahui bahwa di perut bumi Sarmi terdapat bijih besi yang jika dieksploitasi mampu menghasilkan 60.000 ton pasir besi setiap bulannya. Sementara itu, menurut survei dari Kanada di distrik Pantai Barat, Pantai Timur, dan Mamberamo Hilir terdapat kandungan minyak bumi. Laut yang bersinggungan dengan 6 dari 8 distrik di Sarmi juga menyimpan kekayaan tersendiri. Wilayah sarmi memang terletak di pinggir pantai Samudera Pasifik dan memiliki sejumlah sungai dan danau yang berpotensi menyimpan ikan dan udang. Sebuah gudang pelabuhan pendaratan ikan dan pelabuhan utama pendaratan ikan telah dibangun di Sarmi. Hal ini semakin membuka peluang investasi di sektor perikanan.
Setiap wilayah di belahan dunia manapun pasti memiliki nama. Dan selalu ada makna dibalik sebuah nama. Begitu pula dengan salah satu kawasan yang saat ini
sudah berkembang menjadi sebuah kabupaten. Sarmi, begitulah sebagian masyarakat Papua mengenalnya.Sarmi sepintas lalu kata tersebut seperti menunjukkan ciri khas nama seorang gadis Jawa yang lembut dan feminim. Padahal, kalau kata itu menunjuk pada wilayah otonom di Provinsi Papua, Kabupaten Sarmi, memberi kesan yang akan jauh berbeda. Di balik kata Sarmi tersirat pergulatan suku-suku bangsa yang hidup bersama di alam yang terbentang dari Distrik Mamberamo Hilir hingga Distrik Bonggo.
SARMI sebenarnya lebih sesuai ditulis dengan huruf besar, SARMI, yang merupakan singkatan dari nama suku-suku besar, yakni Sobey, Armati, Rumbuai, Manirem, dan Isirawa. Keberadaan mereka telah lama menjadi perhatian antropolog Belanda, Van Kouhen Houven, yang kemudian memberikan nama Sarmi. Singkatan Sarmi sebenarnya belum mencerminkan suku-suku di sana mengingat di wilayah ini terdapat 87 bahasa yang dipergunakan. Dari bahasa yang ada, paling tidak bisa disimpulkan terdapat 87 suku, dan setiap suku mempunyai bahasa sendiri-sendiri.
Sebelumnya, Sarmi lebih dikenal sebagai nama sebuah distrik, setingkat kecamatan, di Kabupaten Jayapura. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2002 yang dikeluarkan pada tanggal, 11 Desember 2002 memekarkan Kabupaten Jayapura menjadi tiga kabupaten, yaitu Jayapura, Keerom, dan Sarmi.
Kabupaten Sarmi memiliki luas wilayah 35.587 km2. Terbagi menjadi 8 kecamatan dengan Sarmi sebagai ibukota kabupaten. Wilayahnya sendiri berbatasan dengan Samudera Pasifik di sebelah utara, kabupaten Tolikara di sebelah selatan, Kabupaten Puncak Jaya dan Kabupaten Waropen di sebelah barat, dan kabupaten Jayapura di sebelah timur.
Sebagian besar penduduk Sarmi menggantungkan kebutuhan hidup mereka pada kemurahan alam. Hutan menyediakan kebutuhan mereka.Sagu sebagai makanan pokok penduduk tumbuh subur di hampir semua wilayah kabupaten ini. Potensi lahan yang tersedia untuk tanaman bahan pangan dan hortikultura sedemikian luas. Pengembangan komoditas pertanian seperti padi, palawija, dan sayuran masih dalam skala kecil untuk kebutuhan sendiri. Lahan yang sudah diolah dan menghasilkan tanaman bahan pangan terdapat di Distrik Bongo. Hanya didistrik ini padi sudah dapat dituai hasilnya. Demikian juga produksi palawija Kabupaten Sarmi sebagian besar dihasilkan di Bonggo.
Komoditas wilayah ini yang berhasil menembus ke pasar luar daerah adalah kakao dan kelapa dalam yang sudah dikeringkan dalam bentuk kopra. Komoditas ini di kirim ke Surabaya dan Makassar. Kelapa tumbuh tidak tidak hanya di daratan Sarmi, tetapi juga disejumlah pulau di depan Sarmi. Sarmi memang menjadi satu satunya kabupaten di Papua yang memiliki potensi kelapa rakyat sangat luas menyusul Kabupaten Biak Numfor. Meskipu kelapa ini sebagian besar tumbuh secara alamiah di pesisir pantai, dan sungai-sungai, tumbuhan ini terlihat sangat teratur dan terkesan seperti perkebunan luas.Potensi hutan daerah ini juga sangat menjanjikan. Luas hutan produksi diperkirakan 54.000 hektar.
Kabupaten ini sangat mengharapkan datangnya investor mengingat potensi lahan pertanian, perkebunan, pertambangan dan kelautan yang masih belum diolah.Diketahui bahwa di perut bumi Sarmi terdapat bijih besi yang jika dieksploitasi mampu menghasilkan 60.000 ton pasir besi setiap bulannya. Sementara itu, menurut survei dari Kanada di distrik Pantai Barat, Pantai Timur, dan Mamberamo Hilir terdapat kandungan minyak bumi. Laut yang bersinggungan dengan 6 dari 8 distrik di Sarmi juga menyimpan kekayaan tersendiri. Wilayah sarmi memang terletak di pinggir pantai Samudera Pasifik dan memiliki sejumlah sungai dan danau yang berpotensi menyimpan ikan dan udang. Sebuah gudang pelabuhan pendaratan ikan dan pelabuhan utama pendaratan ikan telah dibangun di Sarmi. Hal ini semakin membuka peluang investasi di sektor perikanan.
Visi Dan Misi
Visi Kabupaten Sarmi adalah mewujudkan “Kabupaten Sarmi yang Mandiri dan Bermartabatâ€.
Visi tersebut merupakan suatu harapan masyarakat Sarmi agar pada masa 5 (lima) tahun dapat memiliki landasan yang kuat untuk dapat mandiri dan bermartabat, yaitu berkurangnya tingkat ketergantungan kepada pihak lain dan dapat lebih profesional, handal, produktif, dihormati, berwibawa, maju, makmur, dan sejahtera.
Misi yang akan dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Sarmi untuk mewujudkan visi tersebut di atas adalah sebagai berikut:
Meningkatkan mutu sumber daya manusia
Mengembangkan kapasitas kelembagaan, aparatur pemerintah dan masyarakat
Meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran melalui pemberdayaan ekonomi masyarakat
Meningkatkan daya saing produksi guna menguasai persaingan pasar
Membangun dan meningkatkan infratruktur pemerintahan, ekonomi dan fasilitas layanan publik yang memadai
Tujuan pembangunan merupakan pencerminan kehendak rakyat sesuai dengan kondisi, potensi, permasalahan, kebutuhan dan aspirasi masyarakat. Berdasarkan
pada rumusan visi dan misi yang ada, makan tujuan yang akan dicapai adalah:
Terwujudnya kinerja aparatur yang profesional, handal, dan terpercaya
Terwujudnya kemampuan dan rasa percaya diri pada setiap orang untuk membangun kehidupannya dengan potensi dan sumber daya yang dimilikinya
Terwujudnya kapabilitas kepemerintahan dan kemasyarakatan yang kuat, kompetitif dan terhormat
Berdasarkan visi dan misi pembangunan di atas, maka sasaran pembangunan yang ingin dicapai dalam proses pembangunan di Kabupaten Sarmi adalah:
Tersedianya sumber data yang memadai untuk penetapan kebijakan lebih lanjut dalam penyelenggaraaan pemerintahan dan pembangunan daerah
Tersedianya Rencana Strategis Daerah yang berkelanjutan
Tersedianya kerangka landasan manajemen pemerintahan yang kuat dan kokoh yang mampu mendukung pelaksanaan otonomi daerah dan Otonomi Khusus
Tersedianya kerangka landasan yang strategis dalam pembinaan nilai budaya dan adat istiadat yang positif dalam rangka membentuk jati diri yang bermartabat
Tersedianya kebutuhan dasar manusia seperti makanan, pakaian, perumahan, pendidikan, kesehatan dan gizi sebagai dasar untuk membangun hidup yang lebih baik
Tersedianya jumlah produksi baik secara jumlah maupun mutu dalam skala ekonomi
Tersedianya infrastruktur dasar yang mampu menunjang pengembangan pembangunan daerah
Untuk dapat mencapai sasaran sebagaimana yang telah dirumuskan, maka ditetapkan program prioritas yang mempunyai nilai tambah dan daya ungkit dengan program-program pembangunan lainnya. Pemerintah Kabupaten Sarmi dalam menetapkan prioritas program dan kegiatan selalu mempertimbangkan daya dukung daerah dan kondisi fisik wilayah serta memperhatikan kebijakan Pembangunan Nasional dan kebijakan Pembangunan Pemerintah Provinsi Papua. Oleh karena itu, maka ditetapkan 4 (empat) program prioritas pembangunan yang mencakup:
Program peningkatan mutu pendidikan
Program peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat
Program pemberdayaan ekonomi rakyat, dan
Program membangun dan meningkatkan infrastruktur
Dari 4 (empat) program prioritas ini, titik berat perhatian diarahkan pada Pemberdayaan Ekonomi Rakyat dengan harapan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat.
Dalam rangka memantapkan program Pemberdayaan Ekonomi Rakyat ini, maka ditempuh kebijakan Gerakan Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Sarmi, atau disingkat “GERBANG SARMIKU†. Kebijakan GERBANG SARMIKU ini mencakup 5 gerakan, yaitu 3 (tiga) gerakan pengembangan dan 2 (dua) gerakan pemberdayaan:
Visi tersebut merupakan suatu harapan masyarakat Sarmi agar pada masa 5 (lima) tahun dapat memiliki landasan yang kuat untuk dapat mandiri dan bermartabat, yaitu berkurangnya tingkat ketergantungan kepada pihak lain dan dapat lebih profesional, handal, produktif, dihormati, berwibawa, maju, makmur, dan sejahtera.
Misi yang akan dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Sarmi untuk mewujudkan visi tersebut di atas adalah sebagai berikut:
Meningkatkan mutu sumber daya manusia
Mengembangkan kapasitas kelembagaan, aparatur pemerintah dan masyarakat
Meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran melalui pemberdayaan ekonomi masyarakat
Meningkatkan daya saing produksi guna menguasai persaingan pasar
Membangun dan meningkatkan infratruktur pemerintahan, ekonomi dan fasilitas layanan publik yang memadai
Tujuan pembangunan merupakan pencerminan kehendak rakyat sesuai dengan kondisi, potensi, permasalahan, kebutuhan dan aspirasi masyarakat. Berdasarkan
pada rumusan visi dan misi yang ada, makan tujuan yang akan dicapai adalah:
Terwujudnya kinerja aparatur yang profesional, handal, dan terpercaya
Terwujudnya kemampuan dan rasa percaya diri pada setiap orang untuk membangun kehidupannya dengan potensi dan sumber daya yang dimilikinya
Terwujudnya kapabilitas kepemerintahan dan kemasyarakatan yang kuat, kompetitif dan terhormat
Berdasarkan visi dan misi pembangunan di atas, maka sasaran pembangunan yang ingin dicapai dalam proses pembangunan di Kabupaten Sarmi adalah:
Tersedianya sumber data yang memadai untuk penetapan kebijakan lebih lanjut dalam penyelenggaraaan pemerintahan dan pembangunan daerah
Tersedianya Rencana Strategis Daerah yang berkelanjutan
Tersedianya kerangka landasan manajemen pemerintahan yang kuat dan kokoh yang mampu mendukung pelaksanaan otonomi daerah dan Otonomi Khusus
Tersedianya kerangka landasan yang strategis dalam pembinaan nilai budaya dan adat istiadat yang positif dalam rangka membentuk jati diri yang bermartabat
Tersedianya kebutuhan dasar manusia seperti makanan, pakaian, perumahan, pendidikan, kesehatan dan gizi sebagai dasar untuk membangun hidup yang lebih baik
Tersedianya jumlah produksi baik secara jumlah maupun mutu dalam skala ekonomi
Tersedianya infrastruktur dasar yang mampu menunjang pengembangan pembangunan daerah
Untuk dapat mencapai sasaran sebagaimana yang telah dirumuskan, maka ditetapkan program prioritas yang mempunyai nilai tambah dan daya ungkit dengan program-program pembangunan lainnya. Pemerintah Kabupaten Sarmi dalam menetapkan prioritas program dan kegiatan selalu mempertimbangkan daya dukung daerah dan kondisi fisik wilayah serta memperhatikan kebijakan Pembangunan Nasional dan kebijakan Pembangunan Pemerintah Provinsi Papua. Oleh karena itu, maka ditetapkan 4 (empat) program prioritas pembangunan yang mencakup:
Program peningkatan mutu pendidikan
Program peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat
Program pemberdayaan ekonomi rakyat, dan
Program membangun dan meningkatkan infrastruktur
Dari 4 (empat) program prioritas ini, titik berat perhatian diarahkan pada Pemberdayaan Ekonomi Rakyat dengan harapan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat.
Dalam rangka memantapkan program Pemberdayaan Ekonomi Rakyat ini, maka ditempuh kebijakan Gerakan Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Sarmi, atau disingkat “GERBANG SARMIKU†. Kebijakan GERBANG SARMIKU ini mencakup 5 gerakan, yaitu 3 (tiga) gerakan pengembangan dan 2 (dua) gerakan pemberdayaan: