Kalau itu dapat kita lakukan dengan baik, berarti sudah sejalan dengan pembangunan ekonomi nasional yang diharapkan oleh rakyat," kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada pengarahannya di Ruang VIP Bandar Udara Sam Ratulangi, Manado, Sulawesi Utara. Rombongan Presiden tiba di Bandar Udara Sam Ratulangi Manado tepat pukul 09.50 WITA dengan pesawat Khusus Boeing 737-500 milik Garuda Indonesia, yang terbang dari Cebu, Filipina, seusai Presiden mengikuti KTT ke XII negara-negara ASEAN tanggal 12 dan 13 Januari. Presiden dan Ibu Ani beserta rombongan disambut Menko Kesra Aburizal Bakrie, Menteri Pertanian Anton Apriyantono, Menteri Dalam Negeri M.Ma'ruf, Gubernur Sulawesi Utara Sinyo Harry Sarundajang, Ketua DPRD dan anggota Muspida Provinsi Sulawesi Utara.
Sebelum memberikan pengarahan, Presiden SBY mendengarkan paparan singkat dari Gubernur Sinyo Harry Sarundajang tentang strategi dan kebijakan penanggulangan pengangguran dan kemiskinan di Provinsi Sulawesi Utara. "Total kontribusi revitalisasi dalam segala bidang di Sulawesi Utara dapat mengurangi pengangguran sebanyak 55.000 orang," ujar Sinyo. Presiden SBY mengajak masyarakat Indonesia untuk membangun paradigma baru yaitu paradigma yang melihat bahwa selama ini yang bergerak dalam batas lintas negara bukan hanya barang saja, melainkan juga manusia, jasa, informasi dan kapital. "Disamping kita membawa barang ke luar negeri, kita harus juga pandai-pandai menarik manusia-manusia yang dapat berinvestasi untuk datang ke Indonesia," kata Presiden. " Inilah yang mengilhami era baru, sektor unggulan pada ekonomi global yaitu pariwisata," tambahnya.
Lebih lanjut Presiden menjelaskan, kalau Indonesia pandai dan terus mampu mengembangkan sektor pariwisata, maka tidak usah cemas bersaing dengan negara-negara besar lainnya untuk memasarkan barang ke luar negeri. Presiden SBY mempersingkat kunjungannya ke Cebu,Filipina karena merasa banyak hal di Indonesia yang membutuhkan banyak perhatiannya. "Masih ada kasus Adam Air, KM Senopati, cuaca di Indonesia yang buruk, dan sebagainya. Saya merasa bahwa bila saya berada di Indonesia, maka akan lebih mudah mendengarkan laporan secara langsung dan menginstruksikan segala sesuatunya secara langsung pula," tegasnya. Usai memberikan pengarahan, rombongan Presiden langsung menuju Kelurahan Tondangow, Kecamatan Tomohon Selatan untuk meresmikan Pabrik Gula Aren dan berdialog dengan para petani gula Aren.