Kepala Bidang Prasarana dan Fisik Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bapeda) Kabupaten Paniai, Ambrosius Eria,S.Pd dalam keterangannya di Jayapura, Sabtu, menyatakan, keseriusan Pemprov menangani pembangunan jalan Irian yang menghubungkan Nabire-Enarotali sepanjang kurang lebih 300 kilometer itu telah disampaikan langsung Gubernur Papua, Barnabas Suebu,SH. Gubernur mengemukakan niatnya yang serius itu pada 22 Pebruari lalu ketika mengambil sumpah/janji sekaligus melantik pasangan Naftali Yogi,S.Sos dan Derek Pakage,S.Pd masing-masing menjadi Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Paniai periode 2007- 2012 di Enarotali, ibukota Kabupaten Paniai. Pemerintah bermitra dengan masyarakat membuka jalan trans Papua tembus Nabire-Enarotali sepanjang 300 kilometer lebih itu dalam bentuk badan jalan dan kini bisa dilintasi kendaraan roda empat terutama angkutan umum dari Nabire - Enarotali dengan tarif sebesar Rp400.000 per penumpang dan dari Enarotali ke Nabire sebesar Rp250.000/penumpang.
Namun, para pengemudi selalu kewalahan akibat tanah longsor dan banjir melintasi jembatan penyeberangan, sehingga tampak pada beberapa lokasi dibangun tenda dan pondok-pondok sebagai penginapan sementara sambil menunggu surutnya banjir dan perbaikan lokasi longsor. Sebagian ruas jalan dari Nabire telah diaspal, sebagian besar ruas jalan sampai di Enarotali hanya berbentuk badan jalan yang dilapisi tanah, pasir dan batu (Sirtu), tetapi animo masyarakat yang mengunjungi kedua daerah cukup tinggi, apalagi hasil pertanian dari Paniai yang dipasarkan ke Nabire sering terancam busuk akibat kondisi jalan yang tertimpa bencana alam banjir dan tanah longsor. Masyarakat masih menunggu realisasi keseriusan Gubernur Suebu untuk menangani peningkatan pembangunan jalan trans Irian Nabire ke Enarotali itu.
"Sebab jalan ini merupakan satu-satunya jaringan hubungan kedua daerah di pedalaman Papua karena transportasi udara dengan pesawat terbang jenis cessna dan twin otter Merpati Nusantara Airlines (MNA) ke Enarotali cukup tinggi sehingga tidak bisa dijangkau masyarakat ekonomi lemah," ujar Eria. Perusahaan penerbangan seperti MNA, Trigana Air Service (TAS) dan pesaswat misionaris Assosiated Mission Aviation (AMA) telah membuka jalur penerbangan Nabire ke Enarotali dan sejumlah distrik di Kabupaten Paniai, namun sering mengalami kesulitan antara lain faktor cuaca yang tidak menentu karena semua wilayah di Paniai berada di atas ketinggian 2000-2.500 meter dari permukaan laut. Oleh karena itu, tambah Eria, Pemkab dan masyarakat Paniai sangat berharap agar program Gubernur Suebu untuk meningkatkan jalan penghubung Nabire - Enarotali dalam jangka waktu yang relatif singkat ini dapat terialisasi, sehingga keterisolasian dapat terbuka untuk melayani masyarakat dan aktivitas pembangunan secara menyeluruh.