Asisten II Setda Provinsi Papua, Drs. Handerik P. Kaisepo mengajak seluruh masyarakat Papua untuk melakukan zikir secara masal guna menghindarkan bumi cendrawasih dari ancaman bencana alam.
Tidak hanya bagi kaum muslimin, Ia menghimbau seluruh umat percaya (Kristen, Budha, dan Hindu) untuk melakukan zikir dimasing-masing tempat peribadatannya, guna meminta pengampunan dari Yang Maha Kuasa, karena suatu bencana tidak hanya merupakan satu kehendak Tuhan, tetapi tak terlepas dari kelalaian umat manusia, seperti penebangan hutan secara berlebihan, sampah serta hal buruk lainnya. “Kita harus kembali pada fitrah atau manusia harus ingat kepada penciptanya, karena bancana bukan saja kehendak Tuhan, tapi terjadi akibat kelalaian umat manusia,” kata Kaisepo kepada wartawan di Kantor Gubernur, Senin (12/3).
Menurut Dia, bencana merupakan satu peringatan Tuhan kepada umat manusia untuk selalu ingat terhadap penciptanya. Hal tersebut juga merupakan sinyal bagi manusia untuk selalu lebih mendekatkan diri dengan Tuhan sehingga selalu dihindarkan dari malapetaka.
Selain itu, masyarakat harus selalu introspeksi diri terhadap setiap perbuatan maupun perilakunya. Sehingga selalu diberikan kedamaian, berkat, kesehatan, serta kehidupan yang baik. “Saya pikir zikir ini penting untuk menghindarkan tanah ini dari bencana. Untuk itu, saya berharap baik di masjid-masjid, gereja, pura , di rumah atau di mana saja, kita umat Tuhan harus selalu ingat dan taat kepada aturan-aturannya. Karena setiap bencana yang diberikan Tuhan merupakan satu peringatan. Hal lainnya, saya sangat berharap agar kita bersama-sama selalu merenungkan setiap peringatan yang telah Tuhan berikan untuk kemudian kita lakukan introspeksi terhadap diri kita sendiri dan selalu ingat kepadaNya,” imbaunya.
Sebelumnya, Menteri Agama (Menag) M Maftuh Basyuni di Jakarta menyerukan hal yang sama kepada seluruh di tanah Air. Menag meminta masyarakat menggelar pertobatan total melalui zikir nasional secara berkala. Hal Ini bertujuan, agar musibah atau bencana tidak kembali terjadi secara beruntun di beberapa wilayah di tanah air.**