"Gubernur Provinsi Papua, Barnabas Suebu, SH menegaskan, penuntasan wajib belajar (wajar) 9 tahun secara nasional, pada tahun 2009 mendatang diharapkan dapat tuntas 100 % di Papua. Hal tersebut disampaikan Gubernur dalam sambutannya yang dibacakan Sekda Papua, Drs. Andi Baso Bassaleng, pada rapat koordinasi dan konsultasi Pemerintah Pusat dan Daerah Pembangunan bidang sosial budaya, Bappeda Provinsi Papua, bertempat di Cenderawasih Room Swiss Belhotel, Jayapura, kemarin. Menurut Gubernur, indikator capaian APM SD Provinsi Papua Tahun 2006 baru mencapai 90,51%, APM SMP Provinsi Papua Tahun 2006 baru mencapai 50,11% dan APM TK, SMA dan SMK baru mencapai 6,88%.
"Untuk itu, akan dilakukan berbagai pembenahan, sehingga diharapkan pada tahun 2009 mendatang, wajar 9 tahun dapat tuntas. Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Suebu menyampaikan beberapa permasalahan bidang pendidikan di Papua, antara lain, pemerataan tenaga pengajar/guru khususnya pada tingkat SD yang belum terwujud karena
sekolah-sekolah yang berlokasi di daerah pedalaman, sebagian besarnya mengalami kekurangan guru. Disisi lain, daerah-daerah terpencil yang tersebar diseluruh Provinsi Papua belum seluruhnya mendapatkan akses pendidikan. Hal lainnya, jumlah kerusakan gedung sekolah cukup tinggi hingga mencapai 60% khususnya pada jenjang SD serta tidak tersedianya fasilitas perumahan guru bagi sekolah-sekolah yang berlokasi didaerah kampung.
"Sementara itu, Gubernur Provinsi Papua, Barnabas Suebu SH mengatakan, penduduk penyandang buta aksara usia 15-44 tahun di Papua masih tergolong tinggi. Saat ini mencapai sekitar 173.701 orang dan pada tahun 2006 telah digarap sekitar 15.314 orang. “Untuk itulah, dalam rangka menuju Papua baru, strategi pembangunan di Papua akan dilakukan secara simultan dan bersinergi dengan tahapan-tahapan perencanaan kebutuhan pembangunan yang meliputi peningkatan pendidikan dasar SD-SMP, jumlah sekolah, murid, dan lain sebagainya,” jelas Suebu