Peningkatan nilai ekspor tertinggi pada bula Januari 2007 terhadap Desember 2006 yaitu dari 486,24 juta dolar AS pada bulan Desember 2006 menjadi 501,13 juta dolar AS atau meningkat sebesar 53,62 persen. Sedangkan laju pertumbuhan impor bulan Januari 2007 terhada Desember 2006 meningkat tidak terlalu tinggi yaitu sebesar 18,59 juta dolar AS. Laju pertumbuhan terendah terjadi pada bulan Januari 2007 terhadap Januari 2006, yaitu menurun 3,59 persen. Menurut Kepala BPS Provinsi Papua, Ir. JA. Djarot Soetanto MM meningkatnya nilai ekspor Januari 2007 terhadap Januari 2006 seiring dengan meningkatnya sektor non migas, yang meningkat dari 326,20 juta dolar AS menjadi 501,13 juta dolar AS atau meningkat 501,13 persen. Ekspor di Papua pada bulan Januari 2007 terhadap Januari 2006 maupun Januari 2007 didominasi oleh sektor pertambangan. Ekspor non migas Januari 2007 untuk produk industri sebesar 0,05 juta dolar AS dan produk pertambangan dan lainnya sebesar 501,08 juta dolar AS.
Sedangkan bila dibanding dengan bulan Januari dan Desember 2006, ekspor bulan Januari 2007 untuk produk pertambangan meningkat sebesar 53,87 persen, dan 3,36 persen. Peranan ekspor non migas tahun 2007 sebesar 99,99 persen dari total ekspor sedangkan sektor industri hanya 0,01 persen. Menurut Dia, ekspor Papua menurut pelabuhan asal pada Bulan Januari
2007, hanya melalui pelabuhan Amamapare, sedangkan pada Januari 2006 dan Desember 2006 melalui pelabuhan Amamapare Mimika dan Frans Kaisepo (Udara). Untuk jenis komoditi yang diekspor dari pelabuhan Amamapare Mimika pada Januari 2007 adalah biji, kerak dan abu logam (HS 26) sebesar 501,13 Juta dolar AS Sedangkan komoditi yang diekspor dari pelabuhan Frans Kaisepo pada bulan Januari 2006 sebesar 0,56 Juta dolar AS berupa komoditi Ikan, Udang dan binatang lunak lainnya (HS03) yang keseluruhannya di ekspor ke negara Thailand dan dari pelabuhan Amamapare sebesar 325,65 Juta dolar AS berupa biji kerak dan
abu logam (HS 26) ke Negara Jepang , Philipina, Spanyol dan China.
Dijelaskan Djarot untuk perkembangan nilai impor Papua, mulai Januari 2006 ke Januari 2007 mengalami peningkatan yang cukup berarti yaitu dari 59,59 Juta dolar AS menjadi 70,48 Juta dolar AS atau meningkat 18,26 persen, namun bila dibanding bulan Desember 2006 nilai impor Januari 2007 menurun 3,59 persen. “Bila dilihat dari jenis barang yang diimpor peningkatan tertinggi terjadi pada impor non migas pada bulan Januari 2007, Januari 2006 maupun Desember 2006. Impor non migas pada bulan Januari 2007 bila dibanding dengan Januari 2006 meningkat 34,40 persen dan impor migas menurun 28,59 persen, sedangkan bila dibanding dengan Desember 2006 impor non migas menurun 8,47 persen dan impor migas meningkat 36,00 persen” ucapnya.
Lanjutnya, dari 11 golongan barang utama impor non migas, golongan barang yang meningkat sangat tinggi pada bulan Januari 2007 jika dibanding bulan Januari 2006 adalah impor barang dari besi dan baja (HS 73) sebesar 260,10 persen, dan peralatan dari logam HS82) sebesar 168,72 persen. Sementara bila dibanding dengan bulan desember 2006 peningkatan tertinggi juga peralatan dari logam (HS 82) dan besi dan baja (HS73) masing masing meningkat 1549,99 persen dan 479,38 persen. Ditambahkan, impor menurut negara asalnya, impor ke Papua bulan Januari 2007 tertinggi dari Australia dan Singapura masing – masing sebesar 32,95 juta dolar AS dan 17,97 juta dolar AS. Impor tertinggi berasal dari Negara utama lainnya yang terdiri dari Negara Jepang, Cina , Amerika Serikat Australia, Canada dan lainnya.