"Gubernur Provinsi Papua, Barnabas Suebu, SH menegaskan, sebanyak 82 persen rumah tangga (RT) di Papua, miskin. Bahkan sebagian dari angka tersebut, dinyatakan miskin absololut atau sangat miskin. Ada 82 % penduduk di Papua miskin. Sebagian dari itu bahkan miskin absolut atau sangat miskin dan sangat miskin,” kata Suebu, pada acara pembukaan Konkernas PWI, bertempat di Sasana Krida Kantor Gubernur, semalam. Menurut Gubernur, untuk dapat mengangkat kemiskinan yang dialami sebagian besar Papua, perlu ada keberpihakan dan pemberdayaan baik untuk pendanaan maupun kebijakan program kerja secara menyeluruh yang langsung turun ke kampung.
"Oleh sebab itu, sebagian besar dana Otsus Papua dialokasikan langsung ke kampung. Sebagai contoh, dana block grant senilai Rp. 100 juta per kampung. Disusul dana pemberdayaan kampung dari Pemerintah Pusat dan Negara donor yang setiap kampung bisa mencapai paling sedikit Rp. 200 juta dan paling banyak Rp. 500 juta,” ucapnya. Hal demikian, lanjut Gubernur, merupakan upaya untuk mengangkat kemiskinan yang dialami sebagian besar masyarakat Papua yang hidup dikampung-kampung. Menurut Dia, dapat dikatakan bahwa 5 tahun Otonomi Khusus (Otsus) yang telah bergulir di Papua beberapa waktu lalu, tidak dirasakan dan menyentuh masyarakat dikampung. “Masyarakat menjerit dan menangis diatas kekayaan alamnya sendiri. Mereka hanya menjadi penonton pesta pora yang diberlakukan oleh para birokrasi,” ucapnya.
"Oleh karena itu, Gubernur Suebu kembali menegaskan bahwa kebijakan menurunkan block grant merupakan satu upaya untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat. Karena, anggaran yang diturunkan itu tidak satu peserpun disalurkan melalui birokrasi. Melainkan langsung disalurkan kepada masyarakat, untuk dikerjakan oleh rakyat kampung dan dipertanggungjawabkan oleh mereka (masyarakat di seluruh kampung Papua).