"Rumah tangga miskin di Papua sampai dengan Tahun 2008 mencapai 486.834 kk. Hal demikian terungkap dalam laporan Gubernur Provinsi Papua Barnabas Suebu, SH kepada Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Menkokesra) RI Aburizal Bakri saat melakukan teleconference dan peluncuran beras untuk rakyat miskin (raskin) di Divisi Regional (Divre) Perum Bulog Papua, pekan kemarin. Menurut Gubernur Barnabas Suebu, rumah tangga miskin yang menerima raskin di Papua mencapai 793 kk atau sebesar 17 persen. Bas menyebutkan bahwa raskin yang disalurkan tersebut tentunya belum memenuhi jumlah kebutuhan ideal masyarakat miskin di Papua. “Untuk itu, kami meminta Perum Bulog Pusat untuk menaikkan jumlah raskin untuk Papua. Sebab daerah ini bukan daerah produsen beras meskipun Pemda berencana mengembangkan bahan makanan non beras dari ubi jalar untuk mengatasi kebutuhan itu,“ tutur Gubernur Suebu.
'Sementara itu, Menkokesra Aburizal Bakri meminta Pemerintah Daerah (Pemda) setempat untuk membantu pendistribusian raskin hingga ke masyarakat. Pihaknya, juga meminta Pemerintah untuk membantu pembiayaan pendistribusian itu. Pada kesempatan yang sama, Kepala Divisi Regional (Kadivre) Perum Bulog Papua Herman Agus Mahcmud menyebutkan raskin 2008 naik sebesar 9.000 ton dibanding Tahun 2007 sebesar Rp 52.200. Menurutnya, untuk penyaluran raskin, pihaknya akan mendistribusikan hingga ke distrik. Sedangkan untuk harga raskin sebesar Rp. 1.600 yang berlaku untuk seluruh Indonesia dan setiap keluarga mendapat jatah 10 kilogram. Ia berharap, Aparat Pemerintah dalam mendistribusikan beras tidak menaikkan harga dari ketentuan yang berlaku.