'Merujuk kepada visi dan misi Gubernur Provinsi Papua, Barnabas Suebu, SH, yang menitikberatkan proses pembangunan dari wilayah perkampungan, Dinas Kesejahteraan Sosial (Dinkesos) Provinsi Papua dalam pelaksanaan program kerjanya di Tahun 2008 akan memprioritaskan pembangunan pada Komunitas Adat Terpencil disingkat KAT. Menurut Kepala Dinas Kesejahteraan Sosial Provinsi Papua, Wasiok D. Siep, fokus pembangunan KAT ini ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat terasing dalam berbagai aspek umum.
“Ada kurang lebih sekitar 10-12 Kabupaten/Kota yang masuk kelompok terasing diwilayah perkampungan. Oleh karenanya, melalui program KAT ini kita ingin mengangkat harkat, martabat dan kesejahteraan masyarakat dalam semua aspek. Sehingga masyarakat bisa benar-benar disejahterakan,” ungkap Wasiok Siep, saat ditemui diruang kerjanya, Senin (14/1). Ia menjelaskan, dari 12 kelompok terasing yang ada di Papua, untuk Tahun ini baru 5 Kabupaten yang diterapkan. Yakni, Kabupaten Merauke, Boven Digoel, Mappi, Waropen, dan Yahukimo. Sebab dana yang dialokasikan belum cukup untuk membiayai pelaksanaan KAT di 12 Kabupaten tersebut. Ditanya, berupa apakah “wujud” dari program KAT yang akan dilaksanakan itu, Siep menjawab bahwa program KAT ini merupakan proyek pembangunan perumahan bagi masyarakat kelompok terasing. Namun, untuk Tahun ini belum ada pekerjaan pembangunan rumah bagi masyarakat. Terlebih dahulu akan dilakukan peninjauan, pendataan dan penyuluhan bagaimana cara hidup yang sehat kepada masyarakat, sehingga rumah-rumah yang dibangun itu bisa ditempati dengan layak dan sebagaimana mestinya oleh masyarakat.
“Jadi, kita tidak langsung bangunkan rumah bagi mereka. Karena belum tentu mereka akan tempati rumah itu. Contohnya untuk masyarakat yang tinggal di atas pohon, kan tidak mungkin dia mau tinggal dirumah yang sudah kita bangun. Oleh karena itu, kita lakukan peninjauan dulu, kemudian kita mendata, memberikan penyuluhan dan pemahaman cara hidup yang sehat kepada mereka. Nah, setelah mereka menerima kita baru kita bangunkan rumah untuk mereka tempati,” katanya. Ditanya, berapa besar alokasi dana untuk program KAT, Siep belum bisa berkomentar banyak mengenai hal tersebut. Namun, menurut dia dari total anggaran senilai Rp. 30 miliar lebih yang akan dikelola Dinkesos untuk Tahun 2008, program KAT mendapat porsi yang terbesar.