"Pemerintah Provinsi Papua melalui Badan Perlindungan Masyarakat (Linmas) dan Satuan Koordinasi Pelaksana Penanggulangan Bencana (Satkorlak PB), mulai mensosialisasikan early warning system (EWS) atau peringatan dini terhadap bencana alam di Papua. Peringatan dini tersebut, mulai diumumkan Kamis (18/1) kemarin, melalui media cetak maupun elektronik, dengan isi pengumuman meminta masyarakat mewaspadai terjadinya bencana alam akibat tingginya curah hujan yang akan turun selama bulan Januari dan Februari. Menurut Kepala Badan Linmas selaku Sekretaris Satkorlak PB Provinsi Papua, Izaak Samuel Karubaba, sosialisasi EWS ini dirasa penting untuk dilaksanakan, mengingat telah terjadi bencana alam tanah longsor yang memakan 11 korban jiwa beberapa waktu lalu. Dilain pihak, Satkorlak PB Papua, beberapa waktu lalu telah mendapat peringatan dari pihak Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) untuk mewaspadai turunnya hujan dengan debit air yang tinggi disertai angin kencang yang akan terjadi mulai bulan Januari hingga Februari 2008 mendatang diseluruh Indonesia.
“Jadi, kita saat ini mulai memperingatkan masyarakat agar berhati-hati terhadap terjadinya bencana alam yang bisa mengancam kita sewaktu-waktu. Untuk itu, dengan berbagai peringatan ini kita harap korban jiwa akibat bencana alam dapat benar-benar kita minimalisasi,” ungkapnya saat diwawancarai di Koni Papua, pekan kemarin. Lebih lanjut dikatakan Izaak, selain akan melakukan peringatan dini di media cetak, peringatan serupa akan dilakukan disejumlah titik-titik yang rawan terjadi bencana alam banjir maupun tanah longsor. Dilain pihak, pihak Satkorlak akan memasang beberapa papan peringatan di sejumlah tempat yang dianggap rawan terjadi longsor, agar tidak dilakukan pembangunan rumah. “Kita akan meminimalisasi terjadinya pembangunan rumah-rumah liar yang bisa menyebabkan longsor. Sehingga dengan adanya peringatan ini maka kita harap tidak akan ada lagi korban akibat bencana longsor,” harapnya. Ditanya, wilayah titik-titik rawan longsor yang diidentifikasi Satkorlak PB Papua, menurut Izaak, wilayah Apo dan Kloofkamp berpotensi besar terjadi longsor bila kembali terjadi hujan dengan debit air yang tinggi. Untuk itu, ia meminta masyarakat tetap waspada dan bereaksi cepat bila merasakan akan terjadi bencana alam longsor.