Pelaksanaan Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Bupati se Tanah Papua yang baru memasuki hari kedua, di Gedung Sasana Krida Kantor Gubernur Provinsi Papua, Senin (18/2) pukul 11.30 WIT sedikit mengalami ketegangan setelah terjadi aksi walk out oleh para bupati kawasan pegunungan Tengah. Tepat pukul 15.00 WIT, Gubernur Papua Barnabas Suebu kembali ke gedung Sasana Krida guna menghadiri rakerda yang telah sepi dari kehadiran para bupati karena adanya aksi walk out. Sebelum memulai paparan dari para bupati lainnya, Gubernur dalam arahannya mengatakan agar kita harus disiplin sehingga pelaksanaan rapat bisa berlangsung tertib pula. Namun bila ada perbedaan pendapat, maka harus disampaikan secara tertib sehingga tidak mengganggu jalannya Rakerda. “Tadi saya dengar ada yang tidak mengenakan setelah saya membuka Rapim di Kodam. Untuk itu, atas nama negara kita harus tertib”. Kata Gubernur.
Menyoal tentang dana infrastruktur, kata Suebu, hal itu akan diatur melalui pembuatan kerangka bahasan guna menembus isolasi diwilayah pegunungan, selatan dan utara. “Kita akan buat kerangka bahasan untuk tahun anggaran 2008 yang lebih konkrit lagi dan demi keadilan harus merata,” tegasnya.
Kelima Bupati Akan Dipanggil Ditempat yang sama, Gubernur mengaku akan melakukan pendekatan dengan memanggil para bupati yang melakukan boikot guna membicarakan hal itu lebih lanjut. “Nanti mereka akan saya panggil. Kita kumpulkan mereka dan saya pikir mereka pasti akan datang,” katanya.
Menyoal tentang permintaan pemekaran papua tengah, Gubernur menanggapi hal tersebut boleh-boleh saja. Namun, harus melalui prosedur maupun ketentuan perundang-undangan yang berlaku.