"Nilai impor Provinsi Papua pada bulan Januari 2008 tercatat sebesar 48,23 juta US$ yang terdiri dari 21,52 juta US$ atau 44,62 persen impor migas dan sisanya 26,71 juta US$ atau 55,38 persen adalah impor non migas. Nilai total impor tersebut menurun sebesar 49,24 persen dibanding bulan Desember 2007 yang tercatat sebesar 95,01 juta US$ dimana nilai impor non migas turun 70,67 persen dari 91,06 juta US$ pada bulan Desember 2007 sedangkan nilai impor migas mengalami peningkatan sebesar 443,86 persen dari hanya 3,96 juta US$. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Papua Ir. JA Djarot Soetanto, MM, menegaskan hal tersebut, saat diwawancara kemarin. Ia mengatakan, nilai impor Papua pada bulan Januari 2008 juga mengalami penurunan sebesar 31,72 persen dibanding nilainya pada bulan yang sama tahun lalu yang tercatat sebesar 70,63 juta US$. Namun sejalan dengan nilai impor non migas yang turun sebesar 55,27 persen dibanding nilai Januari 2007 yang tercatat sebesar 59,72 juta US$, hal ini berkebalikan dengan nilai impor migas yang justru mengalami kenaikan sebesar 97,22 persen dari nilai bulan Januari 2007 yang tercatat senilai 10,91 juta US$. Lebih lanjut dijelaskan, penurunan belanja impor non migas yang mencapai lebih dari 70,67 persen dikarenakan turunnya belanja impor untuk semua golongan barang, dimana nilai impor 10 golongan barang utama mengalami penurunan sebesar 71,21 persen dari 83,80 juta US$ pada bulan Desember 2007 menjadi 57,29 juta US$ dan golongan lainnya mengalami penurunan sebesar 64,36 persen menjadi 2,43 juta US$ dibanding nilainya pada Desember 2007 yang tercatat sebesar 2,59 juta US$. Diantara 10 golongan barang utama yang mengalami penurunan nilai impor, golongan barang yang mengalami penurunan paling besar adalah golongan Peralatan survey dan suku cadangnya (90) sebesar 82,83 persen disusul golongan Barang dari besi/baja (HS73) sebesar 77,52 persen dan golongan Plastik dan barang dari plastik (39) sebesar 76,96 persen. Menurutnya, nilai impor 10 golongan barang utama selama Januari 2008 mengalami penurunan sebesar 57,89 persen dibanding nilainya pada periode Januari 2007 yang tercatat sebesar 57,29 juta US$. Penurunan ini diwarnai dengan turunnya 9 golongan utama dengan persentase penurunan yang beragam berada pada interval 30,32 persen Kendaraan dan bagiannya (87) sampai 84,78 persen Barang dari besi/baja (HS73). Sedangkan satu golongan yang mengalami kenaikan adalah golongan perkakas yang meningkat 88,19 persen. Djarot mengatakan, selama Januari 2008, nilai impor 10 golongan barang utama memiliki peranan sebesar 90,32 persen terhadap seluruh nilai impor non migas Papua. Golongan yang nilainya paling dominan adalah golongan Mesin/Pesawat Mekanik (HS84) dengan kontribusi sebesar 35,46 persen, disusul golongan Kendaraan dan bagiannya (HS87) sebesar 18,32 persen. Dilain pihak, nilai impor non migas dari 7 Negara utama pada bulan Januari 2008 tercatat 26,54 juta US$ atau menurun 70,83 persen dibandingkan nilainya pada Desember 2007 yang tercatat sebesar 91,01 juta US$. Nilai impor non migas tersebut merupakan nilai impor barang yang berasal dari Negara Australia sebesar 10,61 juta US$, dari USA senilai 9,31 juta US$, nilai impor dari Singapura senilai 4,17 juta US$, dari Jepang senilai 2,10 juta US$ dan dari Kanada senilai 0,15 juta US$ sedang sisanya dari China 0,13 juta US$ dan dari Jerman 0,03 juta US$. Sedang nilai impor dari Negara diluar tujuh negara utama tercatat senilai 0,17 juta US$. “Nilai impor Januari 2008 dari 7 negara utama juga mengalami penurunan dibandingkan nilainya pada bulan yang sama tahun 2007 sebesar 54,37 persen dari 58,17 juta US$ menjadi 26,54 juta US$,” jelas Djarot.
Nilai Eskpor
Sementara itu, Djarot menjelaskan untuk nilai ekspor dari Provinsi Papua pada bulan Januari 2008 tercatat senilai 250,87 juta US$ atau 133,25 persen lebih besar dibanding nilainya pada Desember 2007 yang tercatat hanya 107,55 juta US$. Jika pada tahun 2007 tidak pernah tercatat adanya ekspor migas, pada Januari 2008 tercatat adanya ekspor migas berupa mineral sejenis batubara cair senilai 4,85 juta US$ atau 1,93 persen dari total nilai ekspor Januari 2008. Sedang nilai ekspor non migas tercatat sebesar 246,02 juta US$ (98,07 persen dari total nilai ekspor Janari 2008) atau meningkat 128,74 persen dibanding bulan sebelumnya. “Nilai ekspor Januari 2008 mengalami penurunan 49,94 persen jika dibandingkan dengan nilai ekspor pada Januari 2007 yang tercatat sebesar 501,13 juta US$, hal ini dikarenakan turunnya nilai ekspor non migas bulan Januari 2008 dibanding Januari 2007 sebesar 50,91 persen,” ujarnya. Dikatakan, pada bulan Januari 2008 ini ekspor golongan bijih tambang dan konsentrat (HS26) tercatat sebesar 245,99 juta US$ atau meningkat 128,77 dari 107,53 juta US$ pada bulan Desember 2007, sedang golongan lainnya mengalami kenaikan sebesar 17,69 persen dari 0,023 juta US$ menjadi 0,027 juta US$. “Yang termasuk golongan lainnya yang tercatat pada bulan ini hanya golongan ikan (HS03),” jelasnya. Ditambahkan, nilai ekspor dari Provinsi Papua pada bulan Januari ini hanya ditujukan ke 3 (tiga) Negara yakni ke Negara Spanyol sebesar 91,38 juta US$, ke Negara Singapura sebesar 0,027 juta US$ dan yang terbesar nilainya adalah ke Negara Jepang senilai 154,62 juta US$. Ekspor ke Spanyol mengalami peningkatan sebesar 18,17 persen dibanding bulan Desember 2007, ekspor ke Singapura naik sebesar 21,10 persen dan ekspor ke Jepang mangalami kenaikan 100,00 persen karena tidak tercatat adanya ekspor ke Negara tersebut pada bulan Desember 2007.