"Peranan sebagai seorang perencana pembangunan daerah, baik perencana yang melaksanakan tugas perencanaan dalam suatu organisasi atau bagian program di Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dituntut untuk memiliki pengetahuan dan wawasan luas yang jauh kedepan serta harus memiliki kemampuan, keahlian dan keluwesan, disamping teknik dan metode yang digunakan. Perencana tidak hanya melaksanakan peranan seorang perencana yang terampil dari segi teknik, tapi juga peranan-peranan lain seperti; agen perubahan, koordinator pelayanan, penggerak sumber daya, manajer program, negosiator, moderator dan evaluator. Menurut Kepala Bappeda Papua, Drs. Alex Rumaseb, MM sebagai staf perencana kita harus memiliki pandangan dan kemampuan futuristik yang jauh kedepan, sehingga dapat mengantisipasi berbagai kemungkinan yang dapat terjadi terhadap hasil-hasil pembangunan. Demikian arahan Kepala Bappeda yang dibacakan Kabid Perencanaan Wilayah Bappeda, Ir. Syaiful Firdaus, M.MT, pada acara pembukaan pelatihan manajemen mutu terpadu bagi perencana pembangunan daerah yang berlangsung di Hotel Yasmin, Selasa (3/6). Dikatakan Rumaseb, perencanaan pembangunan daerah merupakan kegiatan yang tidak mudah, karena akan berhadapan dengan berbagai permasalahan yang sangat kompleks dan komprehensif. Kompleksitas permasalahan tersebut sudah menjadi konsekuensi logis yang harus dihadapi dan tidak mungkin dihindari. Namun begitu tidak berarti bahwa hal itu akan menjadi suatu hambatan yang tidak dapat dilampaui, melainkan justru menjadi tantangan yang akan memberikan pengaruh positif terhadap hasil perencanaan pembangunan daerah jika perencana mampu mengatasinya. Sehubungan dengan hal tersebut, lanjutnya, dalam perencanaan pembangunan daerah ada beberapa aspek yang perlu mendapat perhatian. Yakni, aspek lingkungan, potensi dan masalah, institusi perencana, ruang dan waktu dan legalisasi kebijakan. Ia menambahkan, selain aspek-aspek diatas, sebagaimana layaknya suatu aktivitas yang terkait dengan masalah sosial kemasyarakatan dan selalu bersifat dinamis, ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan atau kegagalan program perencanaan pembangunan daerah, salah satunya adalah faktor SDM Perencanaan yang merupakan faktor utama menggerakan pelaksanaan perencanaan.