Hari ini 9 september 2004, seluruh masyarakat di Indonesia memperingati kegiatan Hari Olah raga Nasional ke XXI, di papua kegiatan olah raga di laksanakan hampir disemua tempat yang ada di kota Jayapura, Lapangan mandala Jayapura kegiatan memperingati Hari Olah Raga Nasional di pimpin langsung wakil Gubernur Provinsi papua Drh, Constant Karma, dalam suatu upcara yang dihadiri para Muspida Provinsi Papua, TNI, Polri, PNS dan Siswa-siswi SLTP dan SLTA, dalam upacara tersebut Wakil Gubernur membacakan sambutan Menteri Pendidikan, bahwa saat ini Hari Olah Raga Nasional telah memasuki usianya yg ke XXI, sejak di canangkan tanggal 9 september 1983 yang lalu, pencanangan ini merupakan cetusan aspirasi Bangsa Indonesia yang merasa peduli tehadap olah raga dan pencetusan itu dilandasi dengan aspirasi, oleh alasan dan keyakinan yang kuat yakni:
1. olah raga yang tumbuh dan berkembang di Indonesia yang menuju kesuatu arah dan kondisi bahwa olah raga adalah bagian dari kebudayaan.
2. Pencetusan Hari Olah Raga Nasional dimaksudkan merupakan dorongan dan pengukuhan komitmen segenap lapisan masyarakat untuk aktif berolah raga, disepanjang hayat.
Kepedulian dan komitmen untuk berpartisipasi aktif, dalam olah raga didasarkan pada pertimbangan tentang beberapa permasa halatan yang bisa di raih, sehingga sepatutnya semua warga masyarakat memperolah kesempatan yang merata untuk berolah raga, sekaligus memperoleh kemasahalatan bagi diri sendiri.
Kemasahalatan itu mencakup dimensi-dimensi yang luas seperti pencapaian derajat sehat dan bugar, yang memadai sebagai aset Nasional, yang melandasi Ketahanan Nasional dan sebagai katalis bagi pencapaian usaha diberbagai sektor agar lebih produktif.
Pencapaian derajat sehat yang memadai juga mengandung nilai ekonomi karena dapat menghemat biaya perawatan kesehatan melalui cara yang lebih murah dihubungkan dengan ancaman berupa peningkatan penyakit akibat gaya hidup yang pasif, seperti peningkatan serangan jantung kolestrol tinggi, diabetes militus, maka olah raga begitu dekat dan menyatu dengan upaya pencegahan yang lebih murah biayanya.untuk menjawab dan menangkal perembesan budaya pop yang lebih menekankan hidup santai, kenikmatan hindrawi dalam aneka bentuk dan keriaan duniawi maka melalui olah raga, dapat dialihkan nilai-nilai untuk meningkatkan etos kerja, semangat kerja keras, yang mengandalkan ikhtiar dan kreatifitas sebagai prinsip, Sebagai kebalikan dari nilai menerabas yang sudah menjadi gejala umum.
Sungguh masih menjadi relevan bagi kita untuk membangkitkan kembali sebuah warisan terbesar dari Bapak Bangsa yakni Carakter and National Building (Pembangunan watak dan Negara Kebangsaan) melalui olah raga proses penguatan proses integrasi bangsa secara bertahap mulai dari kelompok olah raga komunitas, dan akhirnya masyarakat luas dapat dicapai melalui olah raga yang lebih menekankan pada ikatan emosional dan komitmen terhadap tujuan bersama.
Berkaitan dengan serangkaian kegiatan olah raga nasional yang sudah menjadi tradisi panjang maka perlu kita merenung dan menilai kembali sejuah mana tujuan yang diharapkan dalam pembinaan olah raga yang telah dicapai, sesungguhnya banyak kemajuan yang sudah dicapai dalam bidang olah raga. Pendidikan olah raga pendidikan atau juga sering disebut pendidikan jasmani, makin menunjukkan kemajuan dalam hal peningkatan mutu melalui pemutahiran metode, dan strategi belajar. kepada guru-guru pendidikan jasmani menteri berpesan agar mampu mendayagunakan alat-alat sederhana namun keseluruhan proses pemblajaran ditandai dengan sentuhan paedegogik yang lebih kental,mana kala kita berharap untuk memperoleh sarana dan prasarana yang serba lengkap proses pendidikan yang dimaksud tidak akan terlaksana sebagai akibat langkahnya sumberdaya termasuk tenaga guru dan biaya yang sedemikian masih ukurannya dihungkan dengan banyaknya sekolah dan siswa yang perlu memperoleh layanan pendidikan. Olah raga masyarakat menunjukan peningkatan dalam hal partisipasi yang diharapkan meningkat terus ditahun mendatang.