"Gubernur Papua Barnabas Suebu, SH mengatakan kesiapsiagaan tsunami merupakan salah satu bagian dari proses manajemen bencana yang berkembang saat ini, karena merupakan salah satu elemen penting dari kegiatan pengurangan resiko yang bersifat proaktif, sebelum terjadinya bencana. Untuk itu, seluruh SKPD (Satuan Kerja Perangkat Dinas) dilingkungan Pemerintah Provinsi diinstruksikan untuk selalu melaksanakan usaha peningkatan kesiapsiagaan bencana tsunami yang antara lain, melakukan perencanaan organisasi, arahan, kebijakan, serta perencanaan penanganan situasi darurat yang tepat dan selalu diperbaharui serta melatih kesadaran masyarakat guna meningkatkan perannya dalam mengantisipasi bencana tsunami.
"Hal demikian sebagaimana ditegaskan Gubernur Suebu dalam sambutannya yang dibacakan Wakil Gubernur Papua, Alex Hasegem, SE, pada acara peringatan hari kesigapan tsunami ke 4 Tahun 2008, pekan kemarin, di Pantai Hamadi Jayapura. Menurut Gubernur, masih segar pada ingatan kita, hari Sabtu 17 Februari 1996 sekitar pukul 12.59 WIT, bencana gempa bumi disertai tsunami melanda Kabupaten Biak Numfor. Gempa bumi berkekuatan sekitar 8 skala richter disertai terjangan gelombang yang mencapai 7,7 meter dikawasan pesisir tersebut, mengakibatkan 107 orang meninggal, 123 bangunan rusak berat. Dengan kejadian tsunami di Biak tersebut, patut menjadi pelajaran bagi kita semua untuk selalu siaga menghadapinya, karena sewaktu-waktu kejadian serupa akan datang kapan saja, hanya waktu yang belum dapat dipastikan terutama untuk pantai diwilayah Jayapura, Merauke, Nabire, Yapen Waropen dan Sarmi.
"Oleh karena itu, lanjut Suebu, sebagai salah satu wujud kesiapsiagaan kita dalam menghadapi bencana tsunami, maka seluruh komponen masyarakat yang berada diwilayah pesisir diajak melakukan penanaman mangro, karena hutan mangro merupakan salah satu tanaman pantai yang mampu meredam gelombang tsunami. Sementara itu, pada acara kegiatan peringatan hari kesiapsiagaan tsunami tersebut, Wakil Gubernur Papua didampingi Muspida Papua beserta para Kepala SKPD, menyempatkan diri meninjau kuburan umum warga disekitaran pantai Hamadi, yang porak-poranda diterjang ombak pantai. Dalam kegiatan itu juga, turut dibagi-bagikan brosur penanggulangan bencana gempa bumi dan tsunami dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesiapsiagaan terhadap bencana gempa bumi dan tsunami.