"Bulan Februari 2009, Kota Jayapura mengalami deflasi 0,44 persen (inflasi -0,44 persen) dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 113,36. Menurut Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Papua, Ir. JA. Djarot Soetanto, MM deflasi terjadi karena adanya penurunan harga yang doniman pada kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 5,34 persen. Hal tersebut, sebagaimana dikemukakan Kepala BPS Papua, saat memberikan keterangan kepada pers di Aula Sasana Gamma Kantor BPS Papua, Senin (2/3). Ia mengatakan, dampak turunnya BBM yang diikuti oleh menurunnya tarif angkutan pada akhir Januari lalu, juga mengalami penurunan dan memberikan kontribusi yang cukup besar terjadinya deflasi pada bulan Februari lalu. Perubahan harga barang dan jasa tersebut dapat dilihat dari capaian sebanyak 0,32 persen untuk kelompok bahan makanan, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,76 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,08 persen, kelompok sandang 1,63 persen, kelompok kesehatan -0,47 persen, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,08 persen serta kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan -3,38 persen.
"Lanjut Djarot, sementara untuk beberapa komoditas yang mengalami penurunan harga cukup signifikan sehingga mendorong terjadinya deflasi, antara lain angkutan dalam kota, angkutan udara, bensin, telur ayam ras, bera, ikan kembung, ikan ekor kuning dah shampoo. Sedangkan beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga adalah, perhiasan emas, air kemasan, ikan bubara, kacang penjang, talas/keladi, kopi susu, batu tela, es, bayam, minyak goreng, dan cabe merah.
"Secara umum Djarot menjelaskan, dari 66 Kota IHK ditemukan sebanyak 52 Kota mengalami inflasi dan 14 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Samarinda sebesar 1,62 persen dan terendah di Manokwari senilai 0,02 persen. Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Kota Pangkal Pinang yakni -1,06 persen, kemudian yang terendah terjadi di Kota Tangerang senilai -0,03 persen. “Sementara untuk Kota Jayapura menempati urutan ke – 66 ditingkat Nasional dan ke – 61 tingkat Sumapua (Sulawesi, Maluku dan Papua).