"Hubungan seks tanpa kondom antara wanita pekerja seks (WPS) dan kliennya merupakan cara penularan HIV terbesar kedua di Indonesia, setelah melalui berbagi peralatan suntik napza bergantian. Estimasi resmi saat ini, terdapat 95.000 – 157.000 WPS langsung dan 85.000 – 107.000 WPS tidak langsung di Indonesia pada tahun 2006. STBP (Surveilans Terpadu Biologis Perilaku) 2007 di kalangan kelompok berisiko tinggi di Indonesia yang dilaksanakan oleh KPAN, Depkes, BPS, USAID, dan FHI menyimpulkan perlunya perluasan & intensifikasi intervensi khusus pada pencegahan HIV, belum efektifnya intervensi untuk mengendalikan IMS pada WPS. Untuk itu, Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Nasional bersama Depkes RI, WHO, FHI (Family Health International), dan HCPI (HIV Cooperation Program for Indonesia) telah menyusun Petunjuk Pelaksanaan (Juklak) dan Petunjuk Teknis (Juknis) untuk pelaksanaan akselerasi program komprehensif Pencegahan HIV Melalui Transmisi Seksual (PMTS).
Papua merupakan salah satu Provinsi prioritas program PMTS, selain 5 Provinsi lainnya, yakni Kepulauan Riau, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Bali. Dari rilis yang diterima harian ini, Pilot project program PMTS di Papua akan dilaksanakan Lokalisasi Tanjung Elemo di Kab Jayapura, sementara Pelatihan Penyegaran PMTS, akan dilangsungkan di Hotel Mutiara, Kotaraja Jayapura, Rabu (1/4). Pelatihan akan berlangsung tiga hari dengan para fasilitator, yakni dari KPA Nasional, Subdit AIDS & PMS Depkes RI, WHO Indonesia. FHI/ASA, dan HCPI.
Tujuan pelatihan penyegaran ini adalah untuk meningkatnya kemampuan semua pemangku kepentingan di Lokalisasi Tanjung Elemo dalam melaksanakan akselerasi program komprehensif pencegahan HIV melalui transmisi seksual di wilayah ini. Serta terbentuknya kerjasama tim yang baik antar semua pemangku kepentingan di Lokalisasi Tanjung Elemo.
Pelatihan akan melibatkan 14 peserta dari unsur KPA, Dinas Kesehatan, Puskesmas/Klinik, dan LSM dengan membagi dalam 3 klas parallel, yakni Kelas A: Komponen Intervensi Perubahan Perilaku, Penguatan Pemangku Kepentingan Lokasi. Kelas B: Komponen Manajemen Rantai Pasokan Kondom & Pelicin selanjutnya Kelas C: Komponen Monitoring & Evaluasi.
Untuk diketahui, data Dinas Kesehatan Provinsi Papua Triwulan III per 30 September 2008 menyebutkan jumlah kasus HIV & AIDS di Papua sebanyak 4.305 kasus dengan perincian HIV sebanyak 2.263 kasus dan AIDS 2.042 kasus. Jumlah kasus HIV-AIDS tertinggi pada kelompok umur 20-29 tahun yaitu sebanyak 1.957 kasus, kelompok umur 30-39 tahun 1.102 kasus, dan kelompok umur 40-49 tahun 380 kasus. Epidemi HIV-AIDS di Papua juga sudah menyebar dalam populasi umum (generalized epidemic) dengan lebih dari 85% penularannya melalui hubungan seks. Satu hal yang mengkhawatirkan adalah kasus HIV & AIDS terbanyak justru pada kelompok usia produktif (15-39 tahun) yakni sekitar 78,83%.