"Harus kita sadari bahwa anak-anak adalah masa depan bangsa. Sehingga jika kita ingin menegakkan cita-cita bangsa ini, maka yang paling penting untuk dibenahi adalah anak-anak harus tumbuh sehat dan cerdas. Caranya adalah mereka harus mendapatkan asupan gizi yang cukup dan seimbang serta memupuk semangat mereka untuk maju dan menjunjung tinggi norma-norma sosial yang kita anut.
Demikian penegasan Gubernur Provinsi Papua, Barnabas Suebu, SH dalam sambutannya yang dibacakan Asisten Bidang Umum Setda Provinsi Papua, Drs. Ibrahim Is Badaruddiin, M.Si pada acara peringatan HUT Kartini ke-130 & HUT ke-52 Gabungan Organisasi Penyelenggara Taman Kanak-Kanak Indonesia (GOPTKI) Papua, bertempat di Sasana Krida Kantor Gubernur Dok II Jayapura, Selasa (21/4).
Menurut Gubernur, pendidikan anak usia dini (antara 0 – 8 Tahun ) merupakan dasar bagi pendidikan tingkat selanjutnya dan merupakan masa emas perkembangan anak yang tidak dapat terulang lagi seumur hidupnya. Sehingga pada usia ini, anak-anak perlu dibina dengan baik serta diberikan asupan gizi maupun nutrisi yang cukup. Sebab asupan gizi dan nutrisi yang baik dan cukup itu, akan menjadikan anak-anak tumbuh sehat dan cerdas serta memiliki intelegensi yang tinggi.
Dilain pihak, sejalan dengan hal itu, maka program pembangunan yang akan dilaksanakan, yakni dengan memberikan prioritas kepada program peningkatan gizi bagi ibu dan anak di kampung dengan memberikan nutrisi-nutrisi yang akan mendukung pertumbuhan anak agar sehat dan cerdas. “Namun kualitas anak-anak juga sangat tergantung pada kualitas keluarga. Sebab perhatian orang tua sangat dibutuhkan dalam menumbuhkembangkan kualitas anak. Karna keluarga merupakan basis pendidikan utama bagi anak-anak dalam menanamkan norma-norma yang didukung pendidikan formal bagi anak-anak tersebut,” jelasnya.
Dikatakan, upaya mewujudkan cita-cita bangsa dalam rangka menjadikan anak Indonesia menjadi anak yang cerdas dan berkualitas, merupakan satu langkah yang tidaklah semudah membalikan telapak tangan. Banyak permasalahan yang kita temukan pada anak-anak, seperti kurangnya perhatian orang tua, kemiskinan keluarga, minimnya perlindungan kepada anak, maraknya aksi kekerasan terhadap anak, makin banyaknya anak jalanan, perdagangan anak serta maraknya tontonan yang tidak mendidik terhadap perkembangan anak.
Untuk mengatasi hal ini, pemerintah tidak dapat bekerja sendiri tetapi membutuhkan partisipasi seluruh elemen bangsa. “Dalam hal ini, GOPTKI merupakan salah satu elemen kekuatan bangsa yang menjadi pilar untuk membantu Pemerintah dalam mendukung pendidikan terhadap anak usia dini bagi anak-anak Indonesia, khususnya di Papua,” tuturnya.
Pada kesempatan itu Gubernur menambahkan, diwilayah perkampungan banyak anak usia sekolah yang belum mendapatkan kesempatan untuk sekolah. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor yang diantaranya guru tidak berada ditempat serta fasilitas belajar mengajar tidak ada di kampung-kampung. Oleh karena itu, kepala daerah meminta GOPTKI untuk berupaya membangun dunia pendidikan pada tingkat Taman Kanak-Kanak (TK) yang tidak hanya di ibu Kota Kabupaten atau Distrik saja, tetapi bisa sampai pada tingkat kampung.
Untuk diketahui, kegiatan peringatan HUT Kartini GOPTKI Papua, yang diadakan di Sasana Krida Kantor Gubernur, diwarnai beberapa lomba yang diikuti sejumlah sekolah TK di Kota Jayapura.