Pendidikan dan kesejahteraan sampai dengan saat ini, masih menjadi masalah mendasar bagi masyarakat di kampung-kampung, yang ternyata tidak hanya terjadi di Provinsi Papua tetapi juga di seluruh Indonesia bahkan di dunia. Hal ini disebabkan karena tingkat kesejahteraan masyarakat yang masih tergolong rendah. Oleh karena itu, guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat di kampung, maka konsep pembangunan yang kini dan sedang dilaksanakan oleh pemerintah provinsi adalah membalik kebijakan penganggaran dari kota ke kampung, menjadi membangun dari kampung ke kota. Program tersebut, lebih dikenal dengan sebutan Rencana Strategis Pembangunan Kampung (Respek). Menurut Gubernur Papua, Barnabas Suebu,SH, Respek yang mulai dijalankan sejak 2 tahun lalu ini, dinilai merupakan sebuah program pengentasan kemiskinan yang dinilai cukup efektif sehingga derajat kehidupan masyarakat di kampung-kampung, diharapkan dapat lebih ditingkatkan. "Karena sangat jelas ketika masyarakat bisa sejahtera, maka kampung tersebut akan maju,"terang Gubernur dalam sambutannya yang dibacakan Kepala Biro Humas dan Protokol Provinsi Papua, Fred Manufandu, SH, MH, MM pada acara pendalaman dan pemahaman Respek bagi wartawan media cetak dan elektronik Papua, bertempat di Hotel Yudhisa Argapura-Jayapura, Sabtu pekan lalu. Namun menurut Gubernur, untuk dapat sejahtera tentunya dibutuhkan ebuah proses yang memakan waktu lama. Karena selain Respek, Pemerintah Provinsi juga tengah menggalakkan program pembebasan biaya pendidikan, kesehatan gratis, peningkatan perekonomian rakyat, pembangunan infrastruktur dasar serta program terkait lainnya. "Karena banyak hal yang telah kita lakukan dalam membangun dan mensejahterakan masyarakat, tapi hal ini belum banyak diketahui masyarakat. Maka itu, kedepan bahwa hasil pembangunan Respek harus diketahui oleh publik. Sehingga melalui kegiatan ini diharapkan agar masyarakat lebih cepat mengetahui program pembangunan yang berpihak pada mereka (masyarakat) agar mereka dapat ikut berpartisipasi mensukseskan program Respek ini," imbaunya. Untuk diketahui, kegiatan yang diikuti sekitar 40 peserta dari media cetak dan elektronik ini, bertujuan mengkomunikasikan kebijakan, program dan kegiatan Gubernur serta mensosialisasikan hak-hak rakyat terkecil dengan pelayanan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan. Sementara strategi yang akan dihasilkan dari kegiatan ini, yakni membuat dewan redaksi dan komunikasi Pemerintah Provinsi Papua yang nantinya akan bertugas memberikan saran strategis, menentukan/mengedit materi siaran dan memonitor waktu publikasi dalam menyebarluaskan hasil pembangunan Respek. Kemudian melalui Instansi Biro Humas dan Protokol Papua, secara teratur akan mengkoordinir kegiatan yang antara lain, melakukan jumpa pers, press realease, opini/ kolom pada media cetak, kerjasama dengan media untuk sosialisasi Respek, mendorong SKPD sosialisasikan program strategis serta menerbitkan buletin internal terkait hasil pembangunan melalui progran Respek. Adapun sasaran yang ingin dicapai, tersedianya sistem informasi data pembangunan kampung yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan serta tersusunnya bahan bagi pemerintah daerah tentang agenda percepatan pembangunan kampung. Sementara bertindak sebagai narasumber, Dr. Agus Sumule yang merupakan Staf Ahli Gubernur Provinsi Papua. Serta Direktur Papua Knowledge Center for people Driven Development, Dr. Maecellus H. Rantetana, Ph.D dan Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Kampung dan Kesejahteraan Keluarga Provinsi Papua, Drs. Max M. Kambuaya.