Kepala Dinas Koperasi dan Pengusaha Kecil Menengah (PKM) Provinsi Papua, Drs. Kaleb Worobay menegaskan, anggaran dinas yang disetujui dalam Dokumen Anggaran Satuan Kerja (DASK) Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Papua Tahun Anggaran 2006 adalah sebesar Rp. 9.395.786.000 dari usulan pengajuan anggaran sebesar Rp. 15 milyar lebih.
Dari jumlah total anggaran ini, sebesar Rp. 5, 5 milyar atau sekitar 60 persen dari anggaran dalam DASK, akan digunakan untuk pembiayaan publik atau belanja langsung dan sisanya digunakan untuk belanja aparatur. Namun, untuk alokasi pembelanjaan aparatur ini, sebagian besar diprioritaskan untuk program yang memberikan manfaat langsung kepada masyarakat, seperti kegiatan pendampingan maupun program pembinaan. Demikian akunya kepada wartawan, Sabtu pekan lalu, di ruang kerjanya.
Kepada wartawan dikatakan, sebesar Rp. 5,5 milyar yang dianggarkan untuk belanja publik, dibagi dalam beberapa pembiayaan. Diantaranya, berupa kegiatan pembiayaan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM), pembinaan advokasi manajemen serta penataan kelembagaan UKM dan koperasi, penguatan jaringan usaha kecil, reorganisasi peningkatan usaha di 20 kabupaten/kota se-Papua, dan penyuluhan perkoperasian.
Menurut Kaleb, jumlah koperasi di Papua hingga saat ini berjumlah sekitar 1.600 koperasi. Dari jumlah itu, aktif sekitar 912 koperasi dan sisanya tidak aktif. Sedangkan pertumbuhan perekoperasian di Papua, lanjutnya, dari tahun ke tahun menunjukan perkembangan yang signifikan. Walaupun prosentasenya tidak dirincikan, ditegaskannya bahwa jumlah perkoperasian yang akan aktif hingga tahun ini diperkirakan dapat mencapai angka 1000-an.
Diakuinya bahwa ploting anggaran untuk pembiyaan publik tahun ini tergolong relatif kurang. Namun, lanjutnya, dalam program kerja tahun ini Dinas Koperasi dan PKM Papua didukung oleh dana APBN sebesar Rp. 6,1 milyar dan dari angka ini, sekitar 71 persen akan dialokasian untuk pembelanjaan publik.
Menurutnya, walaupun anggaran dinas tahun ini sangat kurang, namun dana yang ada akan dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk meningkatkan perkoperasian dan UKM di Papua. pihaknya juga akan berupaya untuk menumbuhkan unit-unit kecil masyarakat maupun koperasi-koperasi baru yang handal dan akan menciptakan lapangan kerja yang mendukung perekonomian rakyat. ”Kami akan berupaya untuk memanfaatkan anggaran yang ada dengan sebaik-baiknya untuk mengangkat perkoperasian dan UKM di Papua. Kami juga akan berupaya untuk menumbuhkan unit-unit usaha kecil masyarakat, serta menciptakan koperasi baru yang handal, serta pembukaan lapangan kerja yang mendukung perekonomian rakyat di Papua,” tandasnya.**