"Nilai Ekspor Provinsi Papua pada bulan Agustus 2009, berjumlah 263,30 juta US$ yang seluruhnya terdiri atas ekspor non migas. Menurut Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Papua, Ir. Djarot Soetanto, MM nilai ekspor tersebut turun sebesar 31,47 persen dibandingkan nilainya pada Juli 2009 sebesar 384,21 juta US$. Hal tersebut dikarenakan ekspor Papua pada Agustus 2009 hanya terdiri atas 2 golongan barang, yaitu Bijih Tembaga dan Konsentrat (HS26) serta golongan Ikan & Hewan Air Lainnya (HS03) yang berupa kepiting hidup maupun ikan hias. “Namun meski harga ekspor HS26 naik 9,35 persen, namun turunnya volume ekspor komoditi tersebut sebesar 37,33 persen mendorong penurunan ekspor Papua secara keseluruhan,†kata Djarot saat memberikan keterangan, baru-baru ini, di Kantor BPS Provinsi Papua.
Dikatakan Djarot, dari lima negara tujuan ekspor utama Papua, hanya sebanyak empat negara utama selain Filipina yang menjadi tujuan ekspor Papua pada Agustus 2009 yang senilai 237,77 juta US$. Nilai ini turun 38,11 persen dibanding nilainya pada Juli 2009 yang tercatat sebesar 384,21 juta US$. “Ekspor tertinggi ditujukan ke Spanyol berupa Bijih Tembaga & Konsentrat (HS26) sebesar 124,82 juta US$ atau mencapai 47,41 persen dari total ekspor Papua pada Agustus 2009,†jelasnya. Sementara untuk nilai impor Papua pada Agustus 2009, lanjut Djarot, juga mengalami penurunan hingga 50,13 persen dibanding nilainya pada Juli 2009, yaitu dari 92,31 juta US$ menjadi 46,04 juta US$. Impor pada Agustus 2009 terdiri atas impor migas senilai 9,30 juta US$ dan impor non migas senilai 36,74 juta. “Impor migas dan non migas tersebut turun masing-masing sebesar 62,59 persen dan 45,33 persen sedangkan impor Bahan Bakar Diesel Berkecepatan Tinggi pada Agustus 2009 senilai 7,94 juta US$ yang memberikan sumbangan tertinggi sebesar 17,25 persen terhadap total impor Papua Agustus 2009,†jelasnya.
Tambah dia, pada bulan Agustus 2009 tidak tercatat adanya impor non migas dari Cina dan Jerman. Sehingga dari 7 negara asal utama, hanya 5 Negara utama yang menjadi asal impor Papua pada Agustus 2009 dengan nilai sebesar 36,74 juta atau turun 45,25 persen dibandingkan nilainya pada Juli 2009 sebesar 67,10 juta US$. Penurunan terbesar terjadi pada impor non migas dari Singapura dan Australia masing-masing sebesar 15,71 juta US$ dan 14,27 juta US$.