"Pemerintah Provinsi Papua akan menggelar konferensi Intersional pertama tentang keanekaragaman hayati dan pembangunan berkelanjutan di Tanah Papua, yang rencananya akan dihadiri beberapa Negara dari benua Eropa, Amerika dan Asia. Kegiatan tersebut akan dilangsungkan pada tanggal 11 – 14 November 2009, yang dipusatkan di beberapa tempat berbeda, yakni Kantor Gubernur Dok II Jayapura, Kantor DPTIK Papua, serta Swiss Belhotel Jayapura. Menurut Ketua Panitia Penyelenggara, Ir. Noak Kapisa, MSc kegiatan ini bertujuan untuk memperoleh masukan berdasarkan pengalaman dan best practices dari berbagai sumber dan mendorong komitmen dari pemerintah di Tanah Papua, masyarakat pengusaha, LSM, ilmuan, pemerhati lingkungan dan Masyarakat Lokal, Nasional dan Internasional dalam suatu usaha bersama untuk mengintegrasikan pembangunan di Tanah Papua dengan koservasi keanekaragaman hayati dan sumberdaya alam pada suatu keberlanjutan untuk kepentingan Indonesia dan dunia.
“Sementara itu, ada beberapa keluaran yang diharapkan yang antara lain, terumuskannya beberapa rekomendasi kebijakan penting kepada pembuat kebjiakan untuk mempertimbangkan keunikan keaneka-ragaman hayati di Papua dan sosial budaya Papua dan ancaman perubahan iklim dunia,†kata Noak saat memberikan keterangan, di Aula Kantor DPTIK Papua, Selasa (4/11). Ditambahkan Noak, konferensi internasional ini berangkat dari latar belakang Provinsi Papua yang kaya akan keanekaragaman hayati maupun sumber daya alam, namun menurut data Badan Perencanaan Departemen Kehutanan tahun 2002, penggundulan hutan telah mencapai tingkat yang mengkhawatirkan, yang antara tahun 1985 – 1997 ditaksir mencapai 117.523 ha/tahun. Hal tersebut dikarenakan, sebagai akibat dari konversi hutan untuk pembangunan infrastruktur jalan, pemekaran wilayah, logging, pertambangan maupun untuk perkebunan.
Oleh karenanya, kegiatan ini sangat penting untuk dilaksanakan guna mencegah tidak meluasnya penggundulan hutan di Provinsi Papua. Untuk diketahui, kegiatan konferensi internasional ini, selain akan dihadiri oleh beberapa negara, kegiatan ini akan dihadiri para stakeholder dari tanah Papua, dunia swasta, LSM, serta pihak-pihak Adat terkait. Tindak lanjut dari kegiatan ini akan digelar pada dua tahun mendatang untuk mengvaluasi hasil dari konferensi internasional pertama yang sekaligus mempelajari hal-hal baru serta membangun komitmen baru untuk pembangunan berkelanjutan di Tanah Papua.