"Berdasarkan hasil penghitungan Angka Ramalan III (ARAM III) tahun 2009, produksi padi Provinsi Papua diperkirakan mencapai 95.666 ton gabah kering giling (GKG) atau naik sebesar 9.967 ton (11,63 persen) dibandingkan dengan produksi tahun 2008 yang mencapai 85.699 ton. Menurut Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Papua, Ir. JA. Djarot Soetanto, MM kenaikan produksi ini disebabkan oleh meningkatnya luas panen sebesar 1.006 hektar (4,11 persen) yaitu dari 24.461 hektar di tahun 2008 menjadi 25.467 hektar pada tahun 2009. Selain meningkatnya luas panen, lanjutnya, produktivitas produksi padi ditengarai juga mengalami peningkatan dari 35,03 kw/ha menjadi 37,56 kw/ha atau naik 2,53 kw/ha (7,22 persen). “Kita perkirakan produksi padi tahun ini naik 11,63 persen. Penyebabnya jelas karena meningkatnya luas panen serta produktivitas produksi dari padi itu sendiri,†kata Djarot saat memberikan keterangan, belum lama ini.
Selain padi, produksi tanaman pangan lainnya yang ikut mengalami kenaikan, yaitu produksi kedelai yang menurut hasil penghitungan ARAM III diperkirakan mencapai 4.180 ton biji kering atau meningkat 197 ton (4,95 persen) dibanding produksi tahun 2008 yang mencapai 3.983 ton. Peningkatan produksi ini terutama disebabkan oleh bertambahnya luas panen sebesar 145 hektar (3,96 persen) yaitu dari 3.657 hektar di tahun 2008 menjadi 3.802 hektar pada tahun 2009. Disamping itu, produktivitas juga mengalami peningkatan yaitu dari 10,89 kw/ha menjadi 11,00 kw/ha atau naik 0,11 kw/ha (1,01 persen). “Jadi, hampir sama dengan padi penyebab meningkatnya produksi tanaman pangan kedelai. Tapi memang hampir rata-rata kenaikan produksi tanaman pangan memiliki kemiripan akibat,†kata Djarot. Produksi lainnya yang ikut naik adalah kacang tanah yang diperkirakan mencapai 2.542 ton biji kering atau turun sebesar 309 ton (10,84 persen) dibandingkan dengan produksi tahun 2008 yang mencapai 2.851 ton.
Sementara kenaikan juga terjadi pada produksi ubi kayu yang diperkirakan mencapai 36.159 ton umbi basah atau naik sebesar 1.059 ton (3,02 persen) dibandingkan dengan produksi tahun 2008 yang mencapai 35.100 ton. “Dan untuk produksi ubi jalar juga naik mencapai 338.137 ton umbi basah atau 1.041 ton (naik 0,31 persen) dibandingkan dengan produksi tahun 2008 yang mencapai 337.096 ton. Sedangkan penyebabnya tentu saja karena meningkatnya produktivitas akan tetapi untuk produksi ubi jalar luas panennya mengalami penurunan sebesar 93 hektar (0,27 persen), yaitu dari 34.028 hektar di tahun 2008 menjadi 33.935 hektar pada tahun 2009, â€Âjelasnya.