"Sejak beberapa tahun terakhir ekspor ikan dalam bentuk hidup tidak pernah terdengar ke permukaan. Hal tersebut, menimbulkan dugaan bahwa penangkapan ikan selama ini dilakukan dengan menggunakan bahan-bahan yang tidak ramah lingkungan atau zat-zat berbahaya. Menyikapi hal tersebut, Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Papua mulai mendorong masyarakat nelayan untuk menjual atau mengekspor ikan dalam kondisi hidup. “Sebab akan jauh lebih ekonomis jika ikan dijual dalam kondisi hidup, â€Âjelas Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Papua, Ir. Astiler Maharadja, saat memberikan keterangan, belum lama ini.
Menurut Astiler, beberapa nelayan di Supiiori sudah mendeteksi lokasi penangkapan ikan kerapu di wilayah perairan tersebut. Hal demikian langsung disikapi oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Papua dengan mendorong para nelayan untuk menjual ikan kerapu tersebut, tetapi dalam bentuk ikan hidup karena jauh lebih menguntungkan dibandingkan dengan ikan kerapu yang sudah mati. “Sebab ada investor dari Hongkong yang berminat menampung ketika kita tawarkan ekspor ikan kerapu dari Supiori,†tuturnya. Dikatakan, beberapa waktu lalu setelah dilakukan pendekatan kepada masyarakat nelayan Pulau Sawendi, para nelayan menyambut positif kehadiran investor untuk menampung atau membeli produksi nelayan. Sehingga setelah dilakukan alih teknologi cara untuk mempertahankan agar ikan yang tertangkap dapat tetap hidup selama beberapa bulan, maka pada tgl 31 Oktober 2009, dilakukan ekspor perdana ikan kerapu hidup dari Supiori sekitar 1 ton.
“Walaupun volumenya baru sekitar satu ton, lanjutnya, namun hal ini merupakan berita baik dari nelayan. Sdan sesuai dengan program Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Papua kepada nelayan di Pulau Sawendy, diserahkan bantuan berupa paket motor ketinting dan jarring kurungan ikan untuk mendukung aktivitas para nelayan,†terangnya. Dalam kesempatan itu, Astiler menambahkan akan terus mendorong kegiatan ekspor dan penjualan ikan dalam bentuk hidup. Dorongan tersebut, akan terus dilakukan dalam bentuk sosialisasi kepada para nelayan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Papua.